Karangan bunga dari ratusan pegawai ASN Kemendiktisaintek yang melakukan aksi diletakkan di halaman kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1). Validnews/Ananda Putri
JAKARTA - Pimpinan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) buka suara atas aksi yang dilakukan ratusan pegawai ASN Kemendiktisaintek, Senin (20/1) pagi. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Khairul Munadi mengatakan, pimpinan Kemendiktisaintek akan menindaklanjuti berbagai aspirasi dari pegawai.
"Pimpinan Kemendiktisaintek akan melakukan tindak lanjut dan mencari solusi terbaik atas berbagai dinamika yang terjadi pada proses transisi ini," ujar Khairul melalui keterangan tertulis, Senin (20/1).
Dia melanjutkan, rotasi, promosi, dan mutasi ASN pada masa transisi kementerian merupakan hal yang lumrah sebagai upaya penyegaran organisasi. Hal ini merupakan dinamika yang bisa dialami oleh setiap institusi.
"Kemendiktisaintek juga menegaskan bahwa kementerian sangat terbuka akan berbagai masukan dan aspirasi terutama dari publik dan internal," tandas Khairul.
Pada Senin (20/1) pagi, sekitar 235 pegawai ASN Kemendiktisaintek menggelar aksi di depan kantor Kemdiktisaintek, Jakarta. Mereka membentangkan beberapa spanduk dan meletakkan sejumlah karangan bunga.
Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno mengatakan, aksi itu dipicu oleh pemberhentian mendadak seorang pegawai Kemendiktisaintek bernama Neni Herlina, beberapa waktu lalu. Selain itu, pegawai Kemendiktisaintek lain yang tak ingin disebutkan namanya disebut mendapat perlakuan yang tidak adil.
"Kami lebih kepada menyampaikan saja, terutama adalah kepada pejabat atau kepada Bapak Presiden yang sebenarnya mengangkat dan menunjuk beliau (Satryo Soemantri Brodjonegoro) sebagai menteri," ujar Suwitno seperti diberitakan Antara.