05 Desember 2022
13:30 WIB
KARAWANG- Puluhan rumah di Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terendam banjir. Meluapnya dua sungai yang berada di daerah tersebut menjadi penyebabnya.
"Banjir mulai terjadi pada pagi hari ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin seperti dilansir Antara di Karawang, Senin (5/12).
Dia melanjutkan, banjir yang terjadi di daerah tersebut akibat meningkatnya debit air aliran sungai Cibeet dan Cidawolong, menyusul tingginya curah hujan di sejumlah daerah yang dilalui sungai-sungai itu. Dia menyebutkan, pihaknya telah mengirimkan petugas untuk melakukan evakuasi warga korban banjir.
"Sekarang ini tim sedang berada di lokasi untuk melakukan evakuasi korban banjir," tuturnya.
Menurutnya, evakuasi warga korban banjir dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya luapan air sungai yang semakin meningkat. Sesuai dengan pendataan yang dilakukan, terdapat 43 unit rumah yang terendam banjir, dihuni 51 keluarga atau 159 jiwa.
"Ada juga korban banjir yang merupakan balita (sembilan) dan lansia (tujuh orang)," imbuhnya.
Dia mengatakan, sesuai dengan asessment yang dilakukan di lokasi kejadian bersama aparat desa, saat ini warga korban banjir di Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang itu tengah membutuhkan logistik dan makanan siap saji.
Yasin menyebutkan, seiring dengan langkah evakuasi, pihaknya akan terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kemungkinan terus meluapnya sungai di daerah tersebut.
"Kami juga mengimbau agar warga terus waspada," cetusnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri mengimbau masyarakat di Jawa Barat, mewaspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu antara siang/sore hingga menjelang malam hari.
Cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten dan Kota Sukabumi. Kemudian Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan.
Langganan Banjir
Sekadar mengingatkan, periode akhir dan awal tahun, memang acap kali menjadi momen munculnya banjir di Karawang. Desember 2021 lalu misalnya, ratusan rumah di Desa Karangligar Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang, terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang berlangsung selama beberapa hari.
Hal tersebut menyebabkan air Sungai Citarum yang mengalir di daerah tersebut, meluap. Tercatat, sebanyak 236 unit rumah yang dihuni 829 jiwa di beberapa dusun Desa Karangligar terendam banjir.
Ketinggian air lokasi banjir bervariasi, mulai dari setinggi 30 centimeter sampai 150 centimeter. Kala itu, Yasin menyampaikan, selain merendam rumah warga, banjir juga merendam sejumlah fasilitas publik, sarana pendidikan serta sarana ibadah di Desa Karangligar, Karawang.
Tak berselang lama, sekitar sebulan kemudian atau Januari 2022, Ribuan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat juga terendam banjir akibat meluapnya sungai dan saluran irigasi di daerah tersebut.
Yasin menjelaskan, hujan yang terjadi di Karawang selama beberapa hari terakhir mengakibatkan air di saluran irigasi meninggi.
Begitu juga dengan aliran sungai buangan yang volumenya airnya meningkat. Hal ini diperparah oleh kondisi saluran air yang dipenuhi sampah.
Sementara itu, sesuai dengan pendataan yang dilakukan pihak kecamatan setempat, terdapat sekitar 6.000 rumah yang terdampak banjir akibat luapan sungai dan saluran irigasi. Untuk ketinggian air dilaporkan mencapai 10-30 centimeter.
Selain di wilayah Kecamatan Batujaya, banjir saat itu juga dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Rengasdengklok. Penyebabnya sama, meluapnya saluran irigasi dan sungai atau saluran pembuang.
BPBD berharap agar pada musim hujan seperti sekarang ini warga mengaktifkan gotong-royong atau kerja bakti untuk membersihkan saluran air yang ada di daerahnya masing-masing. Hal itu penting untuk mengatasi penumpukan sampah di aliran sungai, sehingga air sungai tidak meluap.