c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

14 Februari 2022

13:49 WIB

Publisitas Positif Ganjar Soal Wadas Karena Didukung Buzzer

Dari ribuan artikel tentang Wadas di dunia maya, 84% lebih, tokoh yang dibincangkan adalah Ganjar Pranowo.

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Leo Wisnu Susapto

Publisitas Positif Ganjar Soal Wadas Karena Didukung <i>Buzzer</i>
Publisitas Positif Ganjar Soal Wadas Karena Didukung <i>Buzzer</i>
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menemui warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Minggu (13/2/2022). ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng.

JAKARTA – Center for Indonesian Reform (CIR) dan Datasight Indonesia mencatat, pada 7-13 Februari 2022 terdapat 8.338 artikel berita online dan percakapan media sosial yang membahas soal konflik di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.

Terdapat tiga nama tokoh yang sering dibicarakan di dunia maya soal kasus itu. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan 7.069 artikel (84,47%), Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal (Irjen) Ahmad Luthfi dengan 482 artikel (5,68%) dan Bupati Purworejo, Agus Bastian, dengan 307 artikel (3,68%). 

"Sementara sisanya (6,17%) merupakan berita dan percakapan insiden Wadas yang tidak menyebutkan secara spesifik nama-nama tokoh yang terkait," papar Direktur CIR, Muhammad Hidayaturrahman dalam keterangannya, Senin (14/2).

Uniknya, sebagai pejabat yang paling bertanggung jawab atas konflik di Wadas, Ganjar justru mendapat publisitas positif. Terdapat 28,50% percakapan yang menyebut Ganjar bernada positif, sementara yang bernada negatif 23,13% dan yang netral 48,37%. 

Untuk berita dan pembicaraan netizen yang menyebut nama Ahmad Luthfi, 34,23% bernada positif, 49,17% bernada negatif dan 16,60% bernada netral. 

Sementara pembicaraan medsos terkait Agus Bastian 24,43% bernada positif, 12,7% bernada negatif dan 62,87% bernada netral.

Hidayat menilai, publisitas positif Ganjar di tengah konflik Wadas ini karena ada semacam mobilisasi dukungan dari relawan atau buzzer dengan beragam tagar. 

Sementara di pihak lain banyak kalangan yang menyerang dengan tagar bernada negatif.

“Dukungan relawan dan buzzer kepada Ganjar, sayangnya tidak didapat oleh Ahmad Lutfhi dan Agus Bastian. Itu sebabnya kenapa nada positif berita dan percakapan medsos tentang kedua nama ini tidak terlalu besar,” imbuh Hidayat.

Hidayat menjelaskan, nama Ganjar menyita perhatian media dan publik paling besar bukan hanya karena posisinya sebagai pejabat paling bertanggungjawab karena mengeluarkan Izin Penetapan Lokasi (IPL) untuk Bendungan Bener, tapi juga karena popularitasnya meroket sebagai bakal capres.

Dalam monitoring media dan percakapan medsos ini juga diketahui, berita tentang permintaan maaf Ganjar tidak terlalu direspons media dan publik. Isu permintaan maaf Ganjar hanya mendapat 0,16% dari total artikel.

Di sisi lain, menurut Hidayat, kasus tambang di Desa Wadas akan menjadi ujian bagi Ganjar. 

Keputusan Ganjar nantinya juga bisa berpengaruh terhadap elektabilitasnya menuju Pemilu 2024 nanti.

"Apakah dia mampu mengajak dialog untuk melakukan relokasi atau tetap melakukan apa saja demi mewujudkan target pembangunan,” tutur Hidayat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar