c

Selamat

Selasa, 23 April 2024

NASIONAL

18 September 2021

15:04 WIB

Publik Nilai Seleksi CHA 2021 Tak Transparan

Ada CHA dengan rekam jejak dipertanyakan

Penulis: Herry Supriyatna

Editor: Leo Wisnu Susapto

Publik Nilai Seleksi CHA 2021 Tak Transparan
Publik Nilai Seleksi CHA 2021 Tak Transparan
Gedung MA. ANTARA

JAKARTA - Koalisi Pemantau Peradilan (KPP) menilai kritik seleksi calon hakim agung (CHA) yang dilakukan Komisi Yudisial (KY) tidak transparan. Koalisi menemukan, ada CHA 2021 dari 11 yang memiliki rekam jejak bermasalah namun diajukan KY untuk dapat persetujuan DPR.

KY telah menyerahkan 11 nama CHA 2021 yang memenuhi syarat ke Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mendapatkan persetujuan.

"Mulai dari jumlah harta kekayaan yang tidak wajar hingga dugaan pelanggaran integritas dan profesionalitas," papar Anggota KPP Erwin Natosmal Oemar dalam siaran persnya, Sabtu (18/9).

Koalisi juga memiliki beberapa catatan dalam proses seleksi CHA 2021 ini. Koalisi menilai beberapa panelis dan anggota KY memberikan kesan intimidatif saat melemparkan pertanyaan, tetapi justru tidak terdapat pendalaman yang berarti secara substansi. 

Kemudian, proses pendalaman profil berupa klarifikasi rekam jejak CHA dalam wawancara CHA sempat dilakukan secara tertutup dengan menonaktifkan suara (mute) pada saat live Youtube berlangsung. Namun, pada hari kedua mekanisme ini diubah dan dapat disaksikan secara daring oleh publik. 

Koalisi menilai tahap wawancara tidak sepenuhnya dilakukan dengan transparan, akuntabel, dan partisipatif. Proses seleksi CHA tidak sejalan dengan Undang-Undang (UU) KY dan Peraturan KY Nomor 2 Tahun 2016 tentang Seleksi Calon Hakim Agung, yang mengatur bahwa seleksi calon hakim agung dilaksanakan secara transparan, partisipatif, objektif, dan akuntabel. 

Sedangkan dalam peraturan KY ini, diatur dalam Pasal 21 ayat 6 bahwa wawancara dilakukan secara tertutup dalam hal terdapat informasi baru terkait kesusilaan. 

"Koalisi mencatat bahwa seleksi CHA kali ini merupakan sebuah kemunduran bagi KY," kata dia. 

Menurut dia, setelah proses wawancara yang kurang transparan, akuntabel dan partisipatif, proses pengumuman CHA yang lolos ke DPR tidak dipublikasikan oleh KY. Pasca wawancara di KY yang selesai pada 7 Agustus 2021, tidak ada kabar mengenai hasil seleksi CHA baik di website dan media sosial KY maupun di media massa. 

Hingga kemarin, beredar file surat perihal pengajuan nama CHA tahun 2021 yang dikirimkan KY kepada Ketua DPR dan Ketua Komisi III DPR. Surat tersebut bertanggal 9 Agustus 2021 dan memuat 11 nama CHA yang dinyatakan lolos oleh KY dan akan diseleksi lebih lanjut oleh DPR. 

Hal ini tentu mengejutkan, mengingat dalam proses sebelumnya, KY selalu mengumumkan nama-nama CHA yang lolos dan akan mengikuti seleksi ke DPR bersamaan dengan pengiriman surat ke DPR. Sedangkan, pada seleksi tahun 2021 ini, tidak terdapat pengumuman resmi oleh KY. 

Sejak berakhirnya proses wawancara pada 7 Agustus 2021, tidak ada kabar dari KY mengenai proses selanjutnya. Hingga akhirnya surat rahasia tersebut beredar. Bagi koalisi, hal ini mengundang tanda tanya akan transparansi KY dalam menyelenggarakan proses seleksi CHA.

“KY seharusnya tak meloloskan CHA dengan rekam jejak buruk dan tidak berintegritas," pungkas dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar