c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

20 Oktober 2023

20:08 WIB

Proses Pendaftaran Capres-Cawapres Cuman Tonjolkan Seremonial

KPU disesalkan sudah menghabiskan anggaran negara hanya untuk seremoni tidak penting, seperti ucapan selamat datang, jingle Pemilu 2024, penyerahan cinderamata dan renovasi panggung di kantornya

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Nofanolo Zagoto

Proses Pendaftaran Capres-Cawapres Cuman Tonjolkan Seremonial
Proses Pendaftaran Capres-Cawapres Cuman Tonjolkan Seremonial
Bakal calon presiden Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar bersama para pendukungnya tiba di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). Antara Foto/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengkritik prosesi pendaftaran capres-cawapres ke KPU pada Kamis (19/10). Menurutnya, proses pendaftaran itu hanya mengedepankan seremonial dibanding substansi utamanya.

"Proses pendaftaran capres-cawapres ke KPU kemarin lebih unggul unsur seremoni dibanding substansi," ujar Ray dalam diskusi di Kantor PARA Syndicate, Jakarta Selatan, Jumat (20/10).

Ia menilai terdapat pergeseran makna dari proses pendaftaran capres-cawapres ke KPU. Sekarang para capres-cawapres mengedepankan seremoni kedatangan dengan diiringi ribuan relawan.

KPU pun dinilainya sudah menghabiskan anggaran negara hanya untuk seremoni tidak penting seperti ucapan selamat datang, jingle Pemilu 2024, penyerahan cinderamata dan renovasi panggung di kantor KPU.

"Saya tidak tahu apa gunanya, sehingga kita kemarin lebih banyak lihat adegan seremoni tadi, dibanding yang berkaitan dengan substansi wajib," ucapnya.

Dia menerangkan, semestinya para capres-cawapres dan KPU mengedepankan transparansi, pelibatan dan edukasi publik dalam proses pendaftaran capres-cawapres ini.

Menurutnya, seluruh substansi penting tersebut justru terlihat kurang. Karena tidak ada transparansi berkas yang diberikan capres-cawapres ke KPU. Kemudian, verifikasi KPU yang dianggap Ray terlalu cepat hanya hitungan menit.

Padahal, terdapat 14 item berkas yang diberikan ke KPU oleh setiap capres-cawapres saat pendaftaran ke KPU. Menurutnya, masyarakat luas perlu mengetahui detail berkas tersebut.

"Tidak ada transparansi karena sudah diterima dan dikatakan lengkap, berkas apa saja yang diserahkan dan diteliti tidak jelas. Baru diserahkan tiba-tiba dinyatakan lengkap," tegas dia.

Ray menambahkan, minimnya transparansi maka otomatis pelibatan publik pun bisa dikatakan tidak ada. Apalagi, edukasi politik kepada publik dalam proses pendaftaran capres-cawapres ini.

"Saya lihat dari tiga aspek ini sangat minus. Padahal ini pokok wajib dalam proses pendaftaran. KPU mengarahkan kita agar tonton seremonial saja, jelas banyak mudaratnya karena uang negara habis oleh seremoni itu," tuturnya. 

KPU membuka pendaftaran capres-cawapres pada 19-25 Oktober 2023. Pada hari pertama, dua pasangan calon bersama koalisi partai langsung mendaftarkan diri, yaitu Anies Baswedan bersama Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo bersama Mahfud MD.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar