c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

03 Juli 2024

15:11 WIB

Presiden Jawab Desakan Menkominfo Mundur

Desakan Menkominfo mundur akibat bobolnya PDNS oleh serangan ransomware.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Presiden Jawab Desakan Menkominfo Mundur</p>
<p>Presiden Jawab Desakan Menkominfo Mundur</p>

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Antara Foto/Muhammad Adimaja.

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab desakan sejumlah pihak agar Budi Arie Setiadi mundur dari jabatan sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Desakan itu dikaitkan dengan insiden peretasan dalam bentuk ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya sejak Rabu (17/6) yang berakibat server sejumlah lembaga dan kementerian lumpuh.

"Semuanya sudah dievaluasi," kata Presiden Jokowi usai meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7), merespons desakan tersebut.

Desakan agar Budi Arie Setiadi mundur dari jabatan Menkominfo RI, salah satunya disuarakan Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFENet) dengan menggalang petisi via laman change.org yang dibuka sejak 26 Juni 2024.

Hingga hari ini, petisi bertajuk "PDNS Kena Ransomware, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Harus Mundur!" telah ditandatangani sebanyak 22.177 warga net.

PDNS 2 di Surabaya mengalami serangan siber dalam bentuk ransomware bernama Brain Chiper, varian terbaru dari Lockbit 3.0. Puncaknya, PDNS mulai tidak bisa diakses sejak Kamis (20/6) yang berakibat layanan publik tidak bisa diakses, termasuk layanan imigrasi.

SAFENet menyebutkan terdapat sedikitnya 282 instansi pemerintah pengguna PDNS yang terdampak serangan siber tersebut.

Pemerintah menargetkan pemulihan atas serangan siber PDNS 2 di Surabaya rampung pada bulan ini.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya cadangan data nasional guna mengantisipasi insiden serupa terulang di kemudian hari.

"Di back up semua data nasional kita, sehingga kalau ada jadian, kita tidak terkaget-kaget," lanjut Presiden Jokowi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar