17 Maret 2025
19:23 WIB
Presiden Akan Tindak Tambang Ilegal Dan Penyelundupan Emas
Presiden Prabowo Subianto menyebutkan praktik tambang ilegal tidak hanya mengurangi penerimaan negara, tapi juga mengancam keberlangsungan industri dan lapangan kerja
Editor: Nofanolo Zagoto
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada media usai meresmikan fasilitas pemurnian PMR milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin (17/3/2025). ANTARA/Dokumentasi Pribadi
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmennya untuk menindak tegas setiap praktik pertambangan ilegal atau ilegal mining hingga penyelundupan yang merugikan negara.
Pernyataan tersebut dikatakannya saat berpidato dalam agenda peresmian Pabrik Pemurnian Logam Mulia PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin (17/3).
Presiden mengakui masih ada praktik pertambangan ilegal dan penyelundupan yang merugikan negara. "Masih terdapat penyimpangan dan penyelundupan yang merugikan bangsa dan rakyat. Ini akan kita tindak," katanya dengan tegas.
Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa praktik ilegal tersebut tidak hanya mengurangi penerimaan negara, tetapi juga mengancam keberlangsungan industri dan lapangan kerja bagi ratusan ribu rakyat Indonesia.
"Penyimpangan dan penyelundupan tidak bisa kita biarkan karena mengancam industri kita dan kesejahteraan pekerja," katanya menambahkan.
"Berdirinya industri pemurnian logam mulia ini sangat penting. Kita tidak hanya menjual bahan baku, tetapi juga menghasilkan produk akhir dengan nilai tambah yang besar," kata Presiden, sebagaimana dilansir Antara.
Dalam pidatonya, Presiden juga menekankan pentingnya hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, Presiden bangga Indonesia kini memiliki salah satu fasilitas pemurnian emas terbesar di dunia yang mengolah mineral dari hulu ke hilir.
Dengan adanya fasilitas pemurnian ini, pemerintah berharap industri tambang Indonesia semakin mandiri dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.
Dengan cadangan emas terbesar keenam di dunia, Kepala Negara menegaskan bahwa kekayaan alam ini harus dikelola dengan baik dan transparan demi kepentingan bangsa.
Presiden juga mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur dan bekerja sama dalam menjaga serta mengelola kekayaan alam Indonesia dengan sebaik-baiknya.