10 November 2025
13:02 WIB
Pramono Berharap Tak Ada Lagi Bullying
Perundungan atau bullying bisa memicu korban untuk bertindak nekat dan merugikan banyak orang.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat dijumpai di Balai Kota, Senin (10/11/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.
JAKARTA - Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung Wibowo berharap, tidak ada lagi perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.
“Jadi yang paling utama yang bersifat perundungan atau bullying tidak boleh terulang kembali karena ini bisa menjadi motivasi atau pemicu,” kata Pramono saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Senin (10/11).
Kendati demikian, saat dimintai tanggapan terkait pelaku ledakan SMA Negeri 72 yang diduga merupakan korban bullying, Pramono masih enggan berkomentar.
Meski saat meninjau tempat kejadian perkara (TKP) Pramono mendengar terkait isu tersebut, namun dia mengatakan masih menunggu proses dari pihak kepolisian terkait hal tersebut.
“Sampai hari ini, karena ini yang berwenang sepenuhnya adalah kepolisian, mari kita tunggu bersama-sama apa yang sebenarnya terjadi. Jadi untuk itu, saya tidak komentar, tetapi sekali lagi kita tunggu apa yang menjadi temuan yang sebenarnya,” ujar Pramono dikutip dari Antara.
Baca juga - Pemprov Jakarta Tanggung Biaya Pengobatan Korban Ledakan SMAN 72
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyebutkan masih mendalami motif terduga pelaku ledakan di SMA Negeri 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat siang (7/11) yang disebut adalah korban "bully" atau dirundung oleh siswa lain.
"Kita di malam ini sengaja meluruskan informasi sehingga tidak simpang siur, tadi disampaikan oleh Bapak Kapolda Metro Jaya, ini juga masih dilakukan pendalaman terhadap motif, apakah yang bersangkutan korban bullying? Ini juga masih kita dalami," kata Kabid Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto.
di juga menjelaskan pihaknya belum dapat meminta sejumlah keterangan dari para saksi karena mayoritas masih dalam penanganan Rumah Sakit.
"Karena saksi-saksi yang ada juga adalah menjadi korban dan butuh pemulihan dalam penanganan medis. Jadi, kemungkinan besok Bapak Kapolda Metro Jaya yang akan menyampaikan," lanjut dia.