14 Maret 2025
09:18 WIB
Prabowo Upayakan Dana Riset 1% Dari PDB
Dana riset di negara-negara lain sudah mencapai minimal 1-4% dari PDB.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti) Brian Yuliarto (tengah) memberikan keterangan di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (13/3/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden.
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto berupaya meningkatkan dana riset untuk perguruan tinggi di Indonesia hingga sebesar satu persen dari produk domestik bruto (PDB) guna mewujudkan kebangkitan ekonomi dan industri nasional.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto usai menghadiri pertemuan dan diskusi panel antara Presiden, rektor dan para pimpinan di perguruan tinggi negeri/swasta.
"Presiden tentu menginginkan peningkatan kesejahteraan untuk para dosen, termasuk juga sebenarnya peningkatan dana-dana riset," kata Brian saat memberikan keterangan di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (13/3) dikutip dari Antara.
Brian melanjutkan, ada harapan dari Presiden agar dana riset di Indonesia bisa meningkat, contohnya Korea Selatan yang mengalokasikan anggaran hingga sebesar empat persen dari PDB mereka untuk riset.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dana riset yang disiapkan pemerintah pada 2024 hanya berkisar 0,3% dari PDB.
Di sisi lain, peningkatan dana riset menjadi satu persen diakui Brian tidak dapat direalisasikan secara instan.
"Nanti ketika pembangunan ini bisa berjalan cepat, industrialisasi berbasis teknologi bisa bergerak cepat, Pak Presiden berharap juga terjadi peningkatan paling tidak hingga 1 persen dari GDP kita," kata Brian.
Adapun dalam paparannya pada pertemuan Presiden dan para rektor, Brian menegaskan komitmen pemerintah dalam menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat riset dan inovasi guna membangun kemandirian industri nasional.
Baca: BRIN Sebut Nilai Ideal Anggaran Riset 1% Dari PDB
Pemerintah melalui Kemdikti mengalokasikan dua triliun rupiah untuk riset yang bersumber dari APBN, LPDP, serta kerja sama industri.
"Ini bukan sekadar pertemuan seremonial, tetapi tonggak penting dalam upaya bersama menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat inovasi dan pencetak SDM unggul. Kita ingin Indonesia sejajar dengan negara maju dan keluar dari jebakan pendapatan menengah," papar Mendikti Brian.