21 Oktober 2025
08:37 WIB
Prabowo Target 2 Tahun Bangun Fasilitas Pengolah Sampah Jadi Listrik
Fasilitas pengolah sampah jadi listrik akan dibangun di 34 kota dalam dua tahun oleh Danantara.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Operator memasukkan sampah plastik ke mesin pirolisis untuk diolah menjadi bahan bakar di TPS 3R Desa Talunombo, Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2023).ANTARA FOTO/Anis Efizudin.
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, pemerintah akan memulai pembangunan fasilitas pengolahan limbah dan sampah di 34 kota yang dirancang untuk menghasilkan energi listrik, dan ditargetkan rampung dalam dua tahun.
"Proyek Danantara antara lain, akan segera membangun pembersihan limbah sampah di 34 kota besar. Kemudian, diolah menjadi energi, menjadi listrik. Kita akan segera mulai," kata Prabowo dalam pidato pengantar Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).
"Ini segera akan kita lakukan. Insyaallah dalam dua tahun kita selesaikan 34 kota," lanjut Prabowo di forum setahun pemerintahannya.
Prabowo mengatakan pembangunan fasilitas tersebut akan difokuskan pada daerah-daerah dengan volume sampah tinggi, termasuk DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.
Baca juga: Prabowo Minta Program Waste to Energy Rampung 18 Bulan
Presiden mencontohkan kawasan Bantargebang yang dilaporkan telah menampung hingga 55 juta ton sampah dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi permukiman sekitar jika tidak segera ditangani.
Prabowo menyebut pembiayaan proyek telah disiapkan dan tengah memasuki tahap penentuan kontrak serta pemilihan teknologi yang paling sesuai.
Program pengolahan sampah menjadi energi ini dipandang penting untuk menjaga kebersihan, kesehatan masyarakat, serta mendukung sektor pariwisata di berbagai daerah.
"Ini sangat strategis karena ini menyangkut kebersihan, kesehatan, ya, bagaimana kita berharap pariwisata naik kalau Bali tidak bisa bersihkan sampahnya? Bisa kita bayangkan, mau enggak turis datang ke tempat yang kotor, yang jorok? Jadi ini strategis," ucap Presiden.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan dengan waste to energy.
"Waste to energy, perpresnya sudah keluar dan kami siap untuk melakukan proses selanjutnya. Itu nanti diprioritaskan untuk dikelola oleh Danantara," ujar Bahlil di Jakarta, Senin (20/10) dikutip dari Antara.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan Perpres 109 Tahun 2025 menandai langkah nyata transformasi pengelolaan sampah nasional yang berbasis teknologi ramah lingkungan.