c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

NASIONAL

04 Desember 2024

11:55 WIB

Prabowo Minta Menteri Puasa Dinas Luar Negeri

Presiden Prabowo Subianto mengatakan perjalanan dinas luar negeri para pejabat selama ini memakan biaya senilai US$3 miliar setiap tahunnya

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Prabowo Minta Menteri Puasa Dinas Luar Negeri</p>
<p>Prabowo Minta Menteri Puasa Dinas Luar Negeri</p>

Presiden Prabowo Subianto bersalaman dengan jajaran menteri Kabinet Merah Putih. Biro Pers Setpres/Vico


JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan kepada pada pejabat, dari menteri hingga pimpinan daerah, untuk bisa "berpuasa" ke luar negeri. Hal ini perlu dilakukan untuk menciptakan efisiensi anggaran, untuk menyelesaikan program prioritas bagi rakyat.

"Tolonglah, ya, para menteri, puasa dulu, puasanya 5 tahun, kalau 5 tahun kita hemat US$1,5 miliar dari perjalanan saja," kata Prabowo dalam sambutannya membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur seperti dipantau lewat siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, seperti dilansir Antara, Rabu (4/12).

Pesan itu sejalan dengan keinginan Presiden untuk bisa melakukan efisiensi anggaran dari kegiatan-kegiatan yang dianggap seremonial atau selebrasi.

Kepala Negara menjelaskan, perjalanan dinas luar negeri ternyata selama ini telah memakan biaya senilai US$3 miliar setiap tahunnya. Kalau bisa diefisiensikan hingga 50%, maka anggaran yang besar tersebut menurut Prabowo bisa digunakan untuk menyelesaikan beragam program prioritas, seperti infrastruktur dan makan bergizi gratis.

"Saya minta dikurangi 50% saja. Kalau bisa dikurangi 50%, artinya kita bisa menghemat Rp15 triliun. Rp15 triliun itu berapa bendungan, berapa irigasi, berapa SD bisa kita perbaiki, berapa anak sekolah bisa kita kasih makan," kata Prabowo.

Kepala Negara kemudian mengatakan bahwa efisiensi anggaran di pemerintahannya juga telah diteliti oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan para wakilnya.

Setelah diteliti, kata Presiden ternyata didapati banyak acara yang bersifat selebrasi atau seremonial. Acara tersebut bisa ditiadakan agar anggaran yang ada dapat difokuskan untuk program prioritas.

Langkah serupa diharapkan Presiden bisa ikut ditiru oleh para pemimpin daerah, sehingga kepentingan rakyat bisa segera terpenuhi lewat realisasi program.

"Jadi saya mohon juga para gubernur terpilih, bupati terpilih, ketat, efisien, kurangi yang bersifat, tidak, kritis. Kritis untuk kepentingan rakyat, kritis kepentingan langsung. Tidak usah terlalu banyak seminar, kita sudah tahu kesulitan rakyat, sudah tahu," kata Prabowo.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar