14 September 2024
16:49 WIB
Potensi Besar Terapi Sel Punca Perlu Dibarengi Protokol Keamanan Ketat
Terapi sel punca memiliki potensi besar dalam pengobatan regeneratif, yang dapat menyembuhkan jaringan yang rusak, memulihkan fungsi organ, dan mengobati penyakit kronis
Editor: Nofanolo Zagoto
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, potensi pengobatan sel punca atau stem cell begitu besar, sehingga dalam pengolahannya perlu penerapan protokol keamanan yang ketat.
Dante menyatakan, terapi sel punca memiliki potensi besar dalam pengobatan regeneratif, yang dapat menyembuhkan jaringan yang rusak, memulihkan fungsi organ, dan mengobati penyakit kronis atau yang sulit disembuhkan.
“Namun, dengan potensi besar ini, kita juga punya tanggung jawab untuk memastikan setiap produk dibuat dengan presisi, penuh kehati-hatian, dan mengikuti protokol keamanan yang ketat,” dia mengingatkan, melalui keterangannya saat peresmian Daewoong Biologics Indonesia, yang dilansir Antara, Sabtu (14/9).
Dia menjelaskan, DBI merupakan salah satu perusahaan yang telah mendapatkan izin laboratorium pengolahan sel punca, serta sertifikasi Good Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Dia mengingatkan pentingnya memastikan bahwa teknologi yang digunakan dapat diakses, aman, dan sesuai resep dokter. Menurutnya, setiap proses mulai dari penelitian dan pengembangan hingga produksi, harus mengikuti aturan ketat dan standar internasional.
“Sertifikasi CPOB, menunjukkan bahwa perusahaan beroperasi pada standar tertinggi. Hal ini merupakan jaminan akan kepercayaan dan kualitas kepada masyarakat,” katanya.
Indonesia, katanya, saat ini menghadapi tantangan besar dalam menangani penyakit-penyakit katastropik seperti penyakit jantung, kanker, stroke, dan gagal ginjal. Pada 2022, tercatat lebih dari 23 juta kasus penyakit katastropik, sehingga memberikan beban besar baik dari sisi kesehatan maupun finansial.
Dia menilai bahwa terapi sel punca menjadi penting karena adanya perbedaan individu dalam tingkat keparahan penyakit dan kemampuan penyembuhan. Hal ini, katanya, mendorong pergeseran dari pendekatan “satu solusi untuk semua masalah” menjadi pengobatan yang presisi atau personal.
“Bagi pasien yang akan menerima terapi ini, ini adalah harapan baru, untuk meningkatkan kualitas hidup, memulihkan kesehatan, dan menawarkan solusi di mana sebelumnya tidak ada,” dia menuturkan.