Polri Usul Tambahan Anggaran Rp60 T Di 2025, Buat Gaji Hingga Renovasi Kantor Polisi

JAKARTA - Wakapolri Komjen Agus Andrianto, menyampaikan Polri mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp60 triliun dari total pagu anggaran Rp104,67 triliun pada 2025. Maka, totalnya akan bertambah menjadi Rp165,31 triliun.

Usulan tersebut disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI dengan tema rencana kerja anggaran tahun 2025 dan hasil pemeriksaan BPK tahun 2022.

"Polri mengusulkan tambahan anggaran sumber rupiah murni dari penetapan pagu anggaran TA 2025 sebesar Rp 60,64 triliun," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6).

Agus menjelaskan, rinciannya Rp4,98 triliun diprioritaskan untuk gaji pegawai baru hingga tunjangan kinerja. Lalu, belanja barang sebesar Rp11,68 triliun, yang diprioritaskan untuk belanja barang operasional dan belanja barang non-operasional.

"Kemudian untuk penambahan anggaran belanja barang sumber PNBP, dan penambahan anggaran belanja barang sumber BLU," beber Agus.

Lalu, Rp43,87 triliun dari usul anggaran tambahan tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan hingga renovasi kantor polisi, termasuk pemenuhan alat material khusus (almatsus) dan pembangunan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di tingkat polres.

Selain itu, ada peningkatan layanan ruang layanan kepolisian, pembangunan Mako Polres Sub Sektor perbatasan, pembangunan Mako Polsek, pembangunan Satpas dan BPKB.

"Selanjutnya peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit, pembangunan fasilitas dan konstruksi Polri lainnya," urai Agus. 

Ia menambahkan, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk pemenuhan Satpas Bid Harkam yang tidak termasuk almatsus, pembangunan dan renovasi kantor, hingga mendukung penyelesaian 14 rencana pengadaan yang bersumber dari pinjaman luar negeri.

"Sehingga apabila usulan tambahan ini disetujui, maka jumlah pagu anggaran TA 2025 menjadi sebesar Rp165,31 T, dengan rincian belanja pegawai sebesarRp 64,43 T, belanja barang Rp45,75 T, dan belanja modal Rp55,13 T," tuturnya.