24 April 2025
20:48 WIB
Polri Tangkap Tiga Pelaku Penipuan AI Deepfake Gubernur Jatim
Bareskrim Polri memastikan akan memonitoring media sosial untuk mengantisipasi penyalahgunaan teknologi AI
Penulis: James Fernando
Ilustrasi penangkapan pelaku kejahatan. Shutterstock/Ben Gingell
JAKARTA - Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap tiga pelaku penipuan AI Deepfake yang menggunakan wajah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (16/4).
“Ditressiber Polda Jawa Timur menangkap pelaku penipuan menggunakan AI Deepfake Gubernur Jawa Timur di media sosial Tiktok,” kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Himawan Bayu Aji, di Jakarta, Kamis (24/4).
Saat menjalankan aksinya, para pelaku menyediakan beberapa akun menggunakan wajah Khofifah. Kemudian, mereka juga memanipulasinya menggunakan teknologi AI Deepfake.
Mereka menawarkan pembelian sepeda motor dengan harga murah untuk mendapatkan keuntungan dan menjerat para korbannya. “Jadi mereka memanipulasi menggunakan teknologi AI Deefake terhadap video tersebut agar seolah-olah otentik,” tambah Himawan.
Himawan memsatikan, jajaran Dittipisiber Bareskrim dan Polda Jajaran akan melakukan pencegahan dan monitoring di media sosial melakukan patroli siber. Patroli ini untuk mengantisipasi penyalahgunaan teknologi AI.
"Oleh karena itu, kami selalu menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dan lebih waspada terhadap modus penipuan seperti ini dengan selalu memverifikasi informasi dari sumber-sumber terpercaya," imbau Himawan.
Kasus penipuan serupa belum lama ini juga berhasil diungkap setelah mencatut nama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah pejabat negara. Pelaku berinisial AMA (29) ditangkap di Lampung pada 16 Januari 2025. Dia menjalankan aksinya sejak tahun 2020.
Pelaku menggunakan teknologi AI Deepafake untuk membuat video palsu yang menampilkan Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan beberapa pejabat lain untuk memberikan pernyataan resmi terkait program bantuan soosial. Video ini diunggah di media sosial.