15 September 2022
15:48 WIB
Penulis: James Fernando
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Tim khusus belum menyimpulkan apakah sosok yang ditangkap di Jawa Timur itu adalah peretas Bjorka atau tidak. Tim khusus yang terdiri dari unsur Kemenkopolhukam, Polri, Badan Intelijen Negara beserta Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menangkap seorang pemuda di Madiun, Jawa Timur yang diduga terkait dengan peretas Bjorka.
“Belum disimpulkan karena masih didalami tim khusus, saya tidak bisa menjelaskan sebelum tim khusus telah selesai bekerja,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo, di Jakarta, Kamis (15/9).
Dedi memastikan hasil kerja timsus akan dibuka ke publik.
Sebelumnya, anggota forum Breached, Bjorka klaim telah meretas 1,3 miliar data SIM Card, 105 juta data KPU, 700 juta data IndiHome. Data-data tersebut berisi data NIK, KK, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, dan usia.
Bjorka kemudian klaim dirinya membobol data kepresidenan. Dia lalu mengunggah dokumen yang diduga milik pihak kepresidenan ke forum Breached beberapa waktu lalu.
Bjorka juga klaim sempat membocorkan data pribadi milik Menkominfo Johnny G Plate, Menkomarvest Luhut Binsar Panjaitan, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Mendagri Tito Karnavian, Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Serangan siber berupa peretasan itu memancing reaksi pemerintah. Kemudian, pemerintah membentuk tim khusus.
Tim khusus tersebut dibentuk saat rapat internal yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan dihadiri Kepala BSSN Hinsa Siburian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, serta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/9).