31 Mei 2025
13:43 WIB
Polisi Usut Kelalaian Penyebab Longsor Di Gunung Kuda
Pengusuran kelalaian untuk menindaklanjuti pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) oleh gubernur terhadap tiga perusahaan pengelola tambang di Gunung Kuda
Editor: Rikando Somba
Ilustrasi warga melakukan pencarian korban tanah longsor. Antara Foto/Arnas Padda
CIREBON - Kepolisian Daerah Jawa Barat mendalami dugaan kelalaian dalam insiden longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, yang menewaskan belasan korban jiwa. Sejumlah saksi telah diperiksa untuk mengungkap penyebab kecelakaan tambang yang diduga dipicu metode penambangan tidak sesuai prosedur.
Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Polisi Rudi Setiawan di Cirebon, Sabtu (31/5), mengatakan penyelidikan insiden longsor itu untuk menindaklanjuti pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) oleh gubernur terhadap tiga perusahaan pengelola tambang pada kawasan tersebut. Proses penyelidikan telah berjalan sejak sehari setelah peristiwa terjadi.
"Dari kemarin sudah beberapa saksi dimintai keterangan untuk mengetahui penyebab kejadian ini. Kami mendapat informasi ada kekeliruan dalam metode penambangan," katanya.

Belum Ditemukan
Ia menegaskan jika terbukti terjadi kelalaian dalam penerapan standar operasional keselamatan, maka proses hukum akan dilanjutkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Ada sejumlah perundangan yang diterapkan. Undang-undang terkait pertambangan, keselamatan kerja, lingkungan hidup, serta Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia, bisa menjerat pelaku dalam peristiwa ini.
"Kami akan melakukan penindakan," ujarnya.
Baca juga: Longsor Di Tambang Gunung Kuda Disinyalir Tersebab Kesalahan Metode
Kapolda mengapresiasi Pemprov Jabar yang mengambil langkah cepat dengan mengevaluasi aspek perizinan dan memberikan sanksi administratif terhadap tiga pengelola tambang.
Sementara, sebanyak 11 korban tertimbun longsor tambang galian C di kawasan Gunung Kuda Cirebon, Jabar, hingga Sabtu (31/5) siang ini masih belum ditemukan. Jumlah korban tersebut berasal dari laporan warga yang kehilangan anggota keluarganya, usai peristiwa longsor pada Jumat (30/5).
Menurut Kapolda Rudi proses pencocokan data dan ciri-ciri korban terus dilakukan untuk mempercepat pencarian. “Dari informasi terbaru, ada 11 korban yang masih belum ditemukan. Ini berangkat dari laporan masyarakat yang menyampaikan bahwa anggota keluarganya belum kembali,” katanya, dikutip dari Antara.
Saat ini personel gabungan dari Polri, TNI, Basarnas, BPBD, serta relawan dikerahkan untuk operasi penyisiran di area terdampak. Ada 400 personel gabungan yang diturunkan, kemudian dibagi dalam dua tim untuk menjangkau beberapa titik rawan di Gunung Kuda.