22 September 2023
19:24 WIB
Editor: Rikando Somba
BANJAR BARU – Polisi kini menyelidiki 22 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dilaporkan masyarakat atau hasil laporan/informasi masyarakat. Dari 22 kasus itu, ada empat yang kini menjadi fokus penyidik untuk didalami lebih lanjut oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan (Polda Kalsel). Lokasinya terdapat di Kota Banjarbaru dua kasus dan Kabupaten Banjar dua kasus.
"Setiap informasi yang masuk pasti ditindaklanjuti, namun tentu ada skala prioritas untuk didalami," kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i di Banjarbaru, Jumat.
"Jika ada perkembangan misal penetapan tersangka pasti kami sampaikan lagi ke publik," imbuhnya.
Selain di Ditreskrimsus Polda Kalsel, penyelidikan kasus dugaan tindak pidana karhutla juga berproses di Polres Banjarbaru dan Polres Tapin.
Rifa'i menyatakan pihaknya tegas memproses hukum jika ditemukan indikasi kuat lahan sengaja dibakar untuk suatu kepentingan pemiliknya. "Kami ingatkan agar tidak ada yang sengaja membakar lahan ataupun melakukan kelalaian sehingga menyebabkan lahan terbakar karena ada konsekuensi hukumnya," tegas Rifa'i.

Ganggu Penerbangan
Karhutla yang terjadi di Kalsel sudah berdampak pada terganggunya penerbangan di Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru akibat kabut asap tebal yang ditimbulkan khususnya pada saat pagi hari. Sejumlah jadwal penerbangan kerap ditunda hingga menunggu jarak pandang aman bagi pilot untuk pesawat lepas landas dan mendarat.
Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto langsung turun gunung mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan.
Suharyanto dalam keterangan yang disiarkan di Jakarta, Jumat, mengatakan lokasi titik api masih membakar lahan di tiga wilayah, yakni Banjar, Banjarbaru dan Tanah Lau, tak jauh dari area bandara Syamsudin Noor, bahkan menurut alat navigasi altimeter helikopter, jarak titik api ini tidak kurang dari dua mil saja dari bandara.
Dikutip dari Antara, api yang berada di ring satu bandara inilah yang kemudian menjadi biang pengganggu lalu lintas penerbangan beberapa hari lalu. “Informasi dari Danlanud, asap ini sudah menghambat jadwal penerbangan. Bandara di Banjarbaru ini dekat dengan tempat kebakaran hutan dan lahan gambut," ujar Suharyanto saat melakukan pantauan pada Kamis (21/9).
Usai melakukan peninjauan, Kepala BNPB meluncur ke kantor Gubernur Kalimantan Selatan untuk memimpin rapat koordinasi.
Suharyanto mengatakan bahwa Pemerintah Pusat menaruh perhatian tinggi untuk Kalimantan Selatan. Sebab, Bumi Lambung Mangkurat ini merupakan satu dari enam wilayah provinsi lainnya yang memiliki lahan gambut dan menjadi prioritas karhutla. Dia menyebutkan enam wilayah provinsi prioritas ini adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
“Karena di situ ada lahan gambut,” kata Suharyanto.
Kehadiran Suharyanto di Kalimantan Selatan untuk mendukung penanganan karhutla ini merupakan kali keduanya. Sebelumnya, mantan Pangdam V Brawijaya itu telah hadir di Kalimantan Selatan pada 23 Juli 2023, ketika kasus kejadian karhutla masih rendah.