c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

26 Juni 2025

18:01 WIB

Polisi Sebut Bekasi Pintu Masuk Narkoba Dari Sumatra

Polda Metro Jaya mengungkapkan tidak ada satu pun wilayah Jakarta yang steril dari peredaran narkoba

Penulis: James Fernando

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Polisi Sebut Bekasi Pintu Masuk Narkoba Dari Sumatra</p>
<p>Polisi Sebut Bekasi Pintu Masuk Narkoba Dari Sumatra</p>

Ratusan kilogram barang bukti narkoba ditunjukan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (26/6/2025). ANTARA/Risky Syukur

JAKARTA - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menyebutkan wilayah Bekasi, Jawa Barat, menjadi pintu masuk narkoba dari Sumatra. Dari Bekasi, para bandar narkoba mengedarkannya ke berbagai daerah, salah satunya Jakarta.  

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ahmad David mengatakan, berdasarkan catatan pihaknya wilayah Bekasi memang menjadi titik paling banyak terjadinya pengungkapan kasus narkoba selama pelaksanaan Operasi Nila Jaya 2025.  

"Pada kesempatan ini kami perlu sampaikan bahwa terbanyak pengungkapan ini ada di wilayah Bekasi,” kata David di Jakarta, Kamis (26/6).  

David menyebut, selama pelaksanaan Operasi Nila Jaya, polisi memang melakukan penyekatan jalur masuk narkoba di beberapa wilayah untuk mengantisipasi masuknya narkoba dari Pulau Sumatra. Penyekatan di antaranya dilakukan dari Pelabuhan Bakauheni, Merak, hingga Bekasi, Jawa Barat.

Selama penyekatan, polisi kerap mengungkap percobaan penyelundupan dan peredaran barang haram tersebut di wilayah Bekasi. 

David menyebut tidak ada satu pun wilayah Jakarta yang steril dari peredaran narkoba. Biasanya, narkoba yang masuk ke wilayah Jakarta berasal dari wilayah perairan Malaysia. Masuk melalui Sumatra, khususnya dari Medan, Riau, dan Aceh. Nah, salah satu pintu masuk ke Jakarta adalah Bekasi.

“Jakarta masih menjadi target utama pemasaran barang haram ini. Tidak ada wilayah Jakarta yang tidak tersentuh pengguna atau pengedar, semua sudah terjangkau,” lanjut David.

Polisi mengungkap sebanyak 1.243 kasus narkoba selama periode Mei hingga Juni 2025. Total ada 1.672 orang ditangkap dan dijadikan tersangka. Rata-rata 27 orang ditangkap setiap harinya.

David mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya narkotika, baik dari sisi fisik maupun mental.

“Tolong sampaikan kepada keluarga kita semua ya, bahaya narkoba sangat nyata. Baik secara fisik, psikis, maupun mental. Bahkan, 55% kematian terjadi akibat penggunaan narkotika,” tandasnya.
 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar