c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

15 Agustus 2023

17:29 WIB

Polisi Didesak Tindak Pabrik Pelanggar Standar Emisi

Pada Selasa (15/8) pagi, Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor dua di dunia

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Nofanolo Zagoto

Polisi Didesak Tindak Pabrik Pelanggar Standar Emisi
Polisi Didesak Tindak Pabrik Pelanggar Standar Emisi
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (8/8/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta polisi turun tangan untuk menindak pabrik industri yang melanggar standar emisi. Pasalnya, pabrik itu dinilai menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas udara di DKI Jakarta.

Menurutnya, pabrik-pabrik industri itu tersebar di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Cikarang dan Karawang. Oleh karena itu, Polda Metro jaya perlu bekerja sama dengan Polda Jawa Barat.

"Jika nantinya kedapatan (pabrik) yang nakal, untuk segera ditindak tegas, bahkan dicabut saja izin operasinya. Ini sudah membahayakan jutaan jiwa,” kata Sahroni dalam keterangannya Selasa (15/8).

Sahroni menilai langkah tegas itu perlu dilakukan mengingat, pabrik-pabrik yang menjadi penyebab udara tercemar bisa memberi dampak penyakit bagi masyarakat. 

Sejauh ini, langkah tegas tersebut menurutnya menjadi penyelesaian paling konkret yang bisa dilakukan oleh aparat untuk jangka pendek.

"Karena dari data yang ada, sumber pencemar udara di Jakarta ini sebenarnya didominasi oleh sumber pencemar lokal, salah satunya ya itu, pabrik-pabrik nakal," ungkap Sahroni.

Dia menekankan, aparat kepolisian tidak boleh kendur dengan backing ataupun jumlah pabrik yang mungkin ada ratusan. Menurut dia, polisi tetap harus melakukan pengecekan satu per satu standar emisi pabrik yang ada di wilayah sekitaran Jakarta.

"Mohon tidak ada kompromi untuk para penyalah aturan emisi ini. Mau nanti ada puluhan pabrik sekalipun yang ketahuan, tidak ada urusan, langsung tertibkan semua,” tegas politisi Partai NasDem ini.

Bahkan Sahroni mengingatkan kembali terkait kasus polusi batu bara yang sempat terjadi di kawasan Marunda, Jakarta Utara, sekitar satu tahun lalu.

Dari kasus itu, Legislator kelahiran Tanjung Priok ini melihat, aktivitas industri yang tidak sesuai standar aturan terbukti berbahaya serta kerap menjadi salah satu penyebab utama polusi di wilayah Jakarta.

“Kasus polusi batu bara Marunda itu jadi contoh bahwa, pencemaran udara di Jakarta itu mayoritas karena aktivitas industri yang berbahaya dan terjadi di sekitar wilayah," tandas dia.

Per Selasa (15/8) pagi, DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor dua di dunia. Melansir situs pemantau kualitas udara IQAir, pukul 05.43 WIB, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 165 AQI US.

Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI hari ini PM 2.5. Angka Konsentrasi itu, 16,4 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Nilai indeks kualitas udara Ibu Kota hari ini lebih buruk dibanding hari kemarin. Pada Senin (14/8) pagi, indeks kualitas udara di DKI di angka 153 AQI US dengan ukuran polutan utamanya PM 2.5.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar