02 April 2025
08:47 WIB
Polda Sulteng Perpanjang Tugas Satgas Madago
Satgas Madago masih dibutuhkan Polda Sulteng untuk tekan deradikalisasi di wilayah tersebut.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Satgas Operasi Madago Raya Polda Sulteng kembali memperpanjang Operasi Madago Raya di Sulawesi Tengah, Selasa (1/4/2025). ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng/aa.
PALU - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali memperpanjang Operasi kewilayahan Madago Raya tahap II tahun 2025 sebagai upaya pencegahan penyebaran paham radikal dan intoleransi di wilayah provinsi ini.
"Operasi tahap II ini akan berlangsung selama tiga bulan ke depan, mulai 1 April hingga 30 Juni 2025," kata Kepala Operasi (Kaops) Madago Raya Polda Sulteng Kombes Boy FS Samola di Palu, Selasa (1/4) seperti dikutip dari Antara.
Dia melanjutkan, operasi ini merupakan kelanjutan dari Operasi Madago Raya Tahap I dan berhasil memelihara situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di Sulteng.
Ia menjelaskan perpanjangan Operasi Madago Raya 2025 pada tahap II ini untuk menciptakan situasi yang aman dan nyaman. Serta, meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka pencegahan paham radikal dan penanggulangan di wilayah operasi.
Operasi ini bertujuan untuk memelihara keamanan melalui deradikalisasi dan kontra radikalisme guna mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Provinsi Sulteng.
Dalam Operasi Madago Raya Tahap II ini, Polda Sulteng melibatkan 256 personel yang terdiri dari 237 personel satgas Polda Sulteng, 15 personel Babinsa dan 4 personel Korpolairud Baharkam Polri.
“Personel ini akan dibagi menjadi empat satuan tugas, meliputi satgas intelijen, preemtif, preventif dan bantuan serta akan disebar di beberapa titik di wilayah Poso, Parigi Moutong, Sigi, dan Tojo Una-Una,” sambung Kombes Samola.
Dia meneruksan, satgaa akan melakukan pendekatan keamanan melalui kegiatan deradikalisasi dan kontra radikalisme guna mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah ini.
Ia berharap dukungan dari masyarakat serta peran para tokoh agar operasi ini dapat berjalan dengan aman, lancar dan sukses.
Ia juga mengimbau masyarakat segera melapor kepada aparat keamanan jika melihat atau mengetahui keberadaan kelompok-kelompok yang menyimpang serta apabila masih menyimpan barang berbahaya seperti senjata api, bahan peledak, amunisi dan lain sebagainya.
“Kami mohon dukungan dari masyarakat dan peran para tokoh untuk membantu kelancaran operasi ini serta diharapkan tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial yang belum tentu kebenarannya," sambung dia.
Sebelumnya, pada awal Maret 2025, warga menyerahkan magasin dan senjata yang ditemukan di kebun garapan mereka pada 2017. Warga yang menemukan itu mengaku baru menyerahkan temuan mereka setelah tujuh tahun lebih menyimpannya karena khawatir pada gerombolan separatis di daerah itu.
Pada awal Maret 2025 juga, warga menemukan magasin dan senjata api saat menggali lahan milik mereka untuk pondasi rumah. Kemudian, temuan tersebut langsung dilaporkan dan kemudian diserahkan pada aparat penegak hukum.