c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

09 Juni 2022

16:29 WIB

PKS-PKB Jajaki Poros Ketiga Di Pilpres 2024

Poros ketiga di Pilpres 2024 agar bisa usung calon presiden dan penyeimbang.

Editor: Leo Wisnu Susapto

PKS-PKB Jajaki Poros Ketiga Di Pilpres 2024
PKS-PKB Jajaki Poros Ketiga Di Pilpres 2024
Ruang sidang paripurna DPR. ANTARAFOTO/Sigid Kurniawan.

JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PKS, Aboe Bakar Alhabsyi capai kesepakatan dengan PKB untuk membentuk poros ketiga dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya berharap poros ketiga, karena yang satu sudah jelas poros-nya, kedua sudah jelas, yang ketiga ini membongkar kebuntuan, tembok 'Berlin" kita pecahkan," kata Aboe Bakar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/6) seperti dikutip dari Antara.

Hal itu dia katakan usai bertemu Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid bersama jajaran PKS dan PKB di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/6).

Aboe Bakar berharap pertemuan gabungan tersebut akan menjadi magnet untuk para partai-partai politik yang lain yang bergabung. Karena menurut dia, jumlah kursi PKS di DPR sebanyak 50 dan PKB sebanyak 58 sehingga hanya membutuhkan tujuh kursi untuk bisa mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden.

"Artinya, tinggal satu partai politik (untuk bergabung dalam koalisi). Ya kita lihat semoga berjalan panjang umur dan bisa bertahan," ujar Aboe Bakar.

Menurut dia, koalisi yang dibangun PKS-PKB menginginkan agar tidak terjadi politik identitas yang berlebihan, polarisasi, dan gesekan di masyarakat.

Dia mengatakan, PKS tidak masalah apabila Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar ingin menjadi capres untuk diusung di Pilpres 2024.

"Kita ingin-nya tiga bulan sebelum sudah oke, misalkan, Muhaimin Iskandar mau jadi presiden, silakan bismillah tidak masalah. Bagi PKS tidak penting presiden atau wapres," tutur Aboe Bakar.

Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid menilai Pilpres 2024 harus dilalui dengan suasana yang sejuk. Lalu, partai-nya bisa mengambil peran untuk lebih mempersatukan keadaan.

Dia mengaku bersyukur PKS juga memiliki pandangan yang sama. Bahwa, tidak boleh lagi terjadi politik identitas karena dikhawatirkan terjadi perpecahan di masyarakat.

"Hari ini menurut saya bukan sosok, namun sistem dan cara pikir yang mempertemukan yang saya sebut dengan satu kalimat yang mempertemukan, mengutuhkan, mendamaikan. Tidak ada lagi pembelahan, tidak ada lagi saling curiga, tidak ada lagi saling menjatuhkan, tidak ada lagi politik yang saling menghina," tutur Jazilul.

Menurut dia, ke depan pasti ada pertemuan lanjutan antara Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu untuk mematangkan konsep koalisi kedua partai tersebut.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar