NASIONAL
07 Juni 2025
13:20 WIB
PKS Berharap Negara Lain Alihkan Jatah Kuota Haji Ke RI
Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf berharap waktu tunggu haji bisa dipercepat ke depannya
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Nofanolo Zagoto
Presiden PKS Al Muzammil Yusuf (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (5/6/2025). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzzammil Yusuf, berharap negara-negara yang tidak memaksimalkan kuota hajinya bisa diserahkan ke Indonesia. PKS disebutnya telah mengunjungi beberapa negara yang kuota hajinya tidak digunakan.
“Ada jatah-jatah luar negeri yang negara-negara lain sudah pernah kita coba kunjungan PKS ke Uzbekistan, dan lain-lain, mereka tidak banyak jemaah hajinya,” katanya di Kantor PKS, Jakarta, Sabtu (7/6).
Selain itu, dia sangat berharap masalah haji furoda bisa diperbaiki. Pasalnya, biaya untuk beribadah sudah dikeluarkan masyarakat untuk bisa ibadah haji.
“Karena saya tahu betul bagaimana perasaan mereka yang furoda, sudah mendaftar, sudah izin keluarga, sudah terbayang-bayang melihat ka’bah. Itu semua orang datang itu bukan mau bisnis, orang datang mau ibadah,” paparnya.
PKS prihatin atas kasus gagal haji furoda yang terjadi. Al Muzzammil mendesak Kementerian Agama, DPR, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, dan Kedutaan Arab Saudi bisa memperbaiki persoalan haji furoda.
Selain itu, dia berharap masalah waktu tunggu haji bisa dipercepat ke depannya.
“Mengantre 15 tahun, ada daerah yang sudah 20 tahun, ada daerah yang sudah lebih dari itu. Mudah-mudahan semakin baik ke depan jemaah hajinya,” pungkas Al Muzzammil.
“Karena saya tahu betul bagaimana perasaan mereka yang furoda, sudah mendaftar, sudah izin keluarga, sudah terbayang-bayang melihat ka’bah. Itu semua orang datang itu bukan mau bisnis, orang datang mau ibadah,” paparnya.
PKS prihatin atas kasus gagal haji furoda yang terjadi. Al Muzzammil mendesak Kementerian Agama, DPR, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, dan Kedutaan Arab Saudi bisa memperbaiki persoalan haji furoda.
Selain itu, dia berharap masalah waktu tunggu haji bisa dipercepat ke depannya.
“Mengantre 15 tahun, ada daerah yang sudah 20 tahun, ada daerah yang sudah lebih dari itu. Mudah-mudahan semakin baik ke depan jemaah hajinya,” pungkas Al Muzzammil.
