c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

16 Juli 2025

11:44 WIB

P2G Kritik Dedi Mulyadi Libatkan TNI-Polri di MPLS

TNI-Polri sebaiknya tak dilibatkan dalam MPLS, namun boleh saat sekolah gelar LDKS.

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>P2G Kritik Dedi Mulyadi Libatkan TNI-Polri di MPLS</p>
<p>P2G Kritik Dedi Mulyadi Libatkan TNI-Polri di MPLS</p>

Program MPLS Panca Waluya di salah satu SMA di Provinsi Jawa Barat, Senin (14/7). disdik.jabarprov.go.id.

JAKARTA - Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang melibatkan TNI-Polri dalam proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 menuai kritik.

Seperti dilontarkan Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri. Dia menilai pelibatan TNI-Polri dalam MPLS tidak memiliki urgensi yang mendesak. 

“Kurang tepat jika TNI-Polri diberi tempat untuk pembentukan karakter selama MPLS,” ujar Iman kepada wartawan, Rabu (16/7) di Jakarta.

Dia menerangkan, TNI-Polri biasanya dilibatkan dalam penerapan kurikulum. Misalnya, dalam proses latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS). 

Tujuan pelibatan aparat, agar bisa menginspirasi para siswa, sebut Iman.

Dia menjelaskan, dalam proses LDKS, siswa akan diberikan kebebasan untuk memilih minat mereka. Kondisi itu tidak terjadi ketika dalam proses MPLS, karena siswa memiliki keinginan dan cita-cita yang berbeda.

Baca juga: Mendikdasmen: MPLS Momen Kenali Bakat Murid   

"Kami melihat di sini ada penyempitan ya. Keseragaman. Seolah-olah semuanya harus dikelola, dilatih, dibentuk karakternya oleh TNI-Polri dulu, menurut kami ini sangaf berbahaya bagi keberagaman cita-cita mereka," papar Iman.

Dia menerangkan, MPLS mestinya menjadi waktu buat siswa untuk mengenal lebih jauh tentang sekolah mereka, mulai dari lingkungan, teman, sampai guru-guru.

Pelibatan TNI-Polri dalam pembentukan karakter, kata Iman, sebetulnya telah diatur dalam kurikulum yang terbagi tiga, yakni kurikulum intrakurikuler, ekstrakurikulum, dan kokurikuler.

Ketiganya, lanjut dia, dipelajari oleh siswa secara terencana. Sedangkan, pelibatan TNI-Polri selama MPLS dengan menjadi pembicara atau narasumber, sebetulnya telah masuk kurikulum dan dipelajari siswa selama proses pembelajaran selanjutnya.

"Memang tidak ada larangan, namun menurut kami harusnya bagaimana mereka membiasakan diri untuk belajar, bukan mereka seolah-olah dibentuk karakter dengan mengasumsikan bahwa mereka memiliki karakter yang salah, jadi asumsi ini yang sangat tidak ramah terhadap anak," tutur dia.

TNI dan Polri dilibatkan dalam MPLS tahun ajaran 2025/2026 untuk mendampingi semua siswa SMA, SMK, dan SLB di Jabar. Pelaksanaan MPLS menggandeng TNI-Polri ini akan digelar pada 14 Juli 2025 sampai dengan 19 Juli 2025. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar