14 Oktober 2023
17:56 WIB
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, permasalahan utama penyakit tiroid di Indonesia adalah penyakit ini belum terdiagnosis sepenuhnya. Penyakit ini juga belum dipahami dengan baik oleh masyarakat. Sebab penyakit tiroid memiliki variasi gangguan klinis yang lebar hingga sering luput dari perhatian pasien maupun dokter.
Berdasarkan laman resmi Kemenkes, tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher di bawah jakun. Beberapa jenis penyakit tiroid di antaranya, hipotiroid, hipertiroid, penyakit gondok, dan nodul tiroid.
"Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar 2013) menunjukkan prevalensi penyakit tiroid yang terdiagnosis oleh dokter kurang lebih 0,4%," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Eva Susanti, dalam webinar ilmiah yang diadakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Sabtu (14/10).
Eva melanjutkan, minimnya diagnosis membuat penderita tiroid sering terlambat ditangani. Ini berdampak kepada kesehatan fisik, kondisi psikologis, dan kehidupan sehari-hari penderita. Penyakit ini juga dapat menyerang siapa pun dari berbagai kelompok usia.
Dampak penyakit tiroid terhadap fisik mencakup gangguan metabolisme, pertumbuhan, fungsi reproduksi, serta gangguan kehamilan dan janin. Bisa pula menjadi gangguan komorbiditas bila penderita memiliki penyakit lain. Ini berimplikasi pada meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.
Saat ini, penanggulangan penyakit tiroid dititikberatkan pada penemuan dini kasus penyakit tidak menular (PTM) melalui posyandu. Jika kasus berpotensi tiroid ditemukan, pasien akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Selain itu, ada pula intervensi perilaku berisiko PTM melalui posyandu, pemantauan keberhasilan pengobatan tiroid, dan upaya deteksi dini komplikasi tiroid. Di samping itu, pemeriksaan hipotiroid kongenital sudah ditanggung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Eva berpesan, penting bagi masyarakat untuk memahami penyakit tiroid agar dapat mencegahnya. Kalaupun tidak mencegah, masyarakat dapat segera berkonsultasi dengan dokter. Sehingga, bisa mendapat deteksi, diagnosa, dan pengobatan yang tepat sejak dini.
"Kemenkes juga bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk sektor privat, organisasi profesi seperti IDI, serta organisasi yang peduli terhadap penyakit tiroid, untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat," tutupnya.