03 Juli 2025
10:48 WIB
4 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Tewas
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali setelah lepas jangkar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Keluarga penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali menunggu kabar di posko pengaduan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/YU.
JAKARTA – Basarnas mendata, hingga pukul 08.00 WIB, tercatat 23 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali, ditemukan selamat dan empat orang meninggal dunia. Seluruh korban yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
“Korban selamat sebagian naik sekoci dan sebagian lagi dibantu kapal lain yang melintas. Saat ini kondisi di lokasi kejadian cukup kondusif meski gelombang laut masih cukup tinggi,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit dikutip dari Antara, Kamis (3/7).
Nanang menyatakan, Basarnas mengerahkan sembilan unit kapal SAR untuk mencari puluhan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali.
Menurut dia, korban selamat sementara ditangani tim SAR gabungan bersama pihak ASDP di Pelabuhan Gilimanuk. Sementara itu, upaya pencarian terhadap 38 orang lainnya yang masih dinyatakan hilang terus dilanjutkan dengan memperluas area pencarian.
Baca juga: Kapal Feri Tunu Pratama Jaya Tenggelam Di Selat Bali
“Jika hari ini belum ditemukan, maka pencarian akan diperluas lagi sesuai rencana operasi. Cuaca saat ini cukup baik untuk mendukung pencarian,” ujar dia.
Kapal feri tersebut sebelumnya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali sebelum akhirnya karam dalam pelayaran Rabu (2/7) malam.
KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam pada pukul 23.35 WIB, kurang lebih 40 menit setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang pukul 22.56 WIB.
Data manifest menyebutkan kapal tersebut membawa 53 orang penumpang, 12 kru kapal, dan 22 unit kendaraan.
Nanang menambahkan, Basarnas juga telah memberikan rekomendasi kepada pihak ASDP Ketapang-Gilimanuk untuk meningkatkan kewaspadaan dan memaksimalkan keselamatan pelayaran di lintasan penyeberangan tersebut.