Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2024 Dibuka 22 Januari

JAKARTA - Menteri Agama (Menang), Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) 2024 akan mulai dilaksanakan pada 22 Januari 2024. 

Ia menyebutkan, sebanyak 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan 1 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) akan melakukan proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) melalui tiga jalur. 

Jalur pertama melalui Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN), jalur kedua melalui Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN), dan jalur ketiga melalui proses seleksi dilakukan di masing-masing PTKIN.

“Jalur seleksi masuk PTKIN nanti akan ada beberapa jalur, informasi lebih lengkapnya bisa langsung dilihat melalui website-nya masing-masing,” ujar Yaqut dalam keterangan yang diterima, Sabtu (20/1).

Yaqut menjelaskan, SPAN PTKIN merupakan seleksi masuk berdasarkan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi lainnya. Pendaftaran untuk jalur SPAN PTKIN dibuka mulai 22 Januari 2024 dan hasilnya akan diumumkan pada 2 April 2024. 

Untuk jalur UM PTKIN atau Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh 58 PTKIN dan 1 PTN dengan Program Studi keagamaan. UM PTKIN ini rencananya akan dibuka mulai 6 Mei 2024 setelah jalur SPAN PTKIN.

Jalur mandiri akan dilaksanakan setelah UM PTKIN, di mana proses seleksi dilakukan di masing-masing Perguruan Tinggi. Informasi terkait jalur mandiri ini, dapat diakses pada laman resmi masing-masing perguruan tinggi.

“Untuk pelaksanaan UM-PTKIN tahun 2024 tidak ada kelompok pilihan ujian bahasa, IPA, IPS, dan kejuruan, jadi lulusan dari MA, MAK, SMA, SMK, dan pesantren bisa bebas memilih program studi,” ujar Yaqut saat merilis PMB PTKIN 2024.

Dalam kesempatan itu, Yaqut meminta agar para pengelola PTKIN membuat cara-cara kreatif agar menarik minat pelajar untuk mendaftar di kampusnya. PTKIN juga harus melakukan benchmarking kepada perguruan tinggi lain yang lebih baik. Dengan demikian, akan ada lebih banyak siswa yang tertarik untuk menimba ilmu di PTKIN.

“Kita jangan berpuas diri. Ini menjadi pekerjaan rumah kita semua untuk meningkatkan kualitas PTKIN,” ujar Yaqut.