c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

NASIONAL

27 Oktober 2025

12:33 WIB

Penerima Bansos Yang Berjudol Akan Ditertibkan

Ratusan ribu warga Jakarta terlibat judi online berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Lima ribu di antaranya adalah penerima bansos. 

Editor: Rikando Somba

<p>Penerima Bansos Yang Berjudol Akan Ditertibkan</p>
<p>Penerima Bansos Yang Berjudol Akan Ditertibkan</p>

Ilustrasi warga mengakses situs judi online melalui gawainya di Bogor, Jawa Barat. Antara Foto/Yulius Satria Wijaya

JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo akan menertibkan para penerima bantuan sosial (bansos) terduga pelaku judi daring (online/judol). Dia menekankan yang wakilnya, Rano ungkapkan,  bahwa  Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mendeteksi pelaku judol di Ibu Kota. 

Didapati 5.000 warga yang terlibat judol di antaranya diduga merupakan penerima program Bantuan Sosial (Bansos) seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

“Hal yang berkaitan judol, memang ada data dari PPATK. Kami segera tertibkan itu,” kata Pramono di kawasan Grogol petamburan, Jakarta Barat, Senin (27/10).

Sebelumnya,  Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyebut ratusan ribu warga Jakarta terlibat judi online berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).Setidaknya sebanyak 602.000 warga Jakarta terlibat judol.

"Berdasar penelusuran PPATK terungkap sekitar 602.000 warga Jakarta terlibat judi online. Nah, yang ngeri ini, transaksinya mencapai Rp3,12 triliun," kata Rano.

Baca juga: Jampidum Sebut Siswa SD dan Tunawisma Bermain Judol  

Kehadiran judi online diakui Rano sulit untuk dibendung lantaran bagian dari dampak digitalisasi global yang tak kenal batas.


Anak SD Sampai Tunawisma
Sementara di Jambi, Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H Siregar meminta para guru bimbingan konseling (BK) menjadi mitra kepolisian dalam rangka pencegah aksi pelanggaran kriminal seperti judi online, narkoba dan bullying atau perundungan di sekolah maupun di lingkungannya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Jambi Irjen Pol. Krisno H. Siregar menyampaikan,  guru BK memiliki peran strategis sebagai mitra Polri dalam membentuk karakter dan mental generasi muda di tengah tantangan era digital.

“Berbagai permasalahan siswa harus dapat ditangani dengan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan zaman, dimana media sosial menjadi tantangan besar bagi guru saat ini. Guru BK adalah mitra strategis Polri dalam melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kamtibmas di sekolah,” kata Irjen Pol Krisno H Siregar pada Rabu (22/10).

Kapolda juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental siswa agar proses belajar mengajar berjalan optimal.

Baca juga: Kemensos Cek Langsung 12 Juta Penerima Bansos Salah Sasaran

Sementara, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung Asep Nana Mulyana mengungkapkan berdasarkan data per 12 September 2025, penjudi daring di Indonesia terdiri atas anak sekolah dasar (SD) hingga tunawisma.

“Dari segi pekerjaan, itu juga banyak yang petani, ada murid, kemudian juga mohon maaf ya, para tunawisma, dan sebagainya itu juga mendominasi pelaku-pelaku judi online (judol) yang memang secara kasat mata menggiurkan,” ujar Asep dalam gelar wicara di Jakarta, Minggu.

Lebih lanjut dia mengatakan para murid, terutama anak-anak SD sudah mulai berjudi daring, yakni dimulai dari slot kecil-kecilan.

Dari demografi penjudi daring yang ditangani lingkungan Kejaksaan, pelaku judi inoi didominasi oleh laki-laki dengan 88,1% atau 1.899 orang. Sedangkan perempuan sebesar 11,9%  atau 257 orang.

Sedang di kategori usia, penjudi daring terbanyak pada kelompok 26-50 tahun dengan 1.349 orang, disusul kelompok 18-25 tahun dengan 631 orang, dan kelompok lebih dari 50 tahun sebanyak 164 orang, serta di bawah 18 tahun dengan jumlah 12 orang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar