20 November 2024
18:49 WIB
Pendidikan Lingkungan Penting Dikenalkan Ke Siswa
Warga sekolah, termasuk para murid, diharapkan bisa menjadi generasi yang mampu menghadapi tiga krisis lingkungan, yaitu perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan pencemaran sampah
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Nofanolo Zagoto
Foto siswa SD. Antara Foto/Arif Firmansyah
JAKARTA - Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK KLHK) mengatakan, pendidikan lingkungan penting dilakukan sejak dini untuk membangun rasa cinta lingkungan pada anak. Hal ini tidak sebatas membekali anak dengan isu-isu lingkungan, tapi menumbuhkan kesadaran dan sikap peduli dalam melakukan aksi nyata menjaga lingkungan.
"Membekali generasi muda dengan pemahaman yang komprehensif tentang lingkungan kita akan dapat menciptakan agen perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan," ujar Kepala Pusat Pengembangan Generasi LHK KLHK, Luckmi Purwandari, dalam diskusi daring "Inspirasi dan Edukasi Cinta Lingkungan Sejak Dini" yang digelar Rabu (20/11).
Dia menjelaskan, pada praktiknya sekolah bisa mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum, baik melalui kegiatan ekstrakurikuler, intrakurikuler, maupun kokurikuler. Sekolah juga diharapkan menjadi pusat pembelajaran dan praktik lingkungan yang baik.
Luckmi juga berkata, KLHK berkomitmen mendukung pendidikan lingkungan melalui gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS). Gerakan ini mendorong sekolah untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan, mencakup menjaga kebersihan, pengelolaan sampah, penanaman pohon, konservasi air, konservasi energi, dan inovasi penerapan perilaku ramah lingkungan.
Dengan gerakan itu, warga sekolah termasuk para murid diharapkan bisa menjadi generasi yang mampu menghadapi tiga krisis lingkungan, yaitu perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan pencemaran sampah.
Sementara itu, PIC Gerakan Sekolah Sehat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Nia Nurhasanah berkata, kementeriannya menanamkan pendidikan lingkungan kepada anak melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS). Salah satu fokusnya adalah sehat lingkungan.
Pendidikan lingkungan itu disisipkan ke dalam kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler, maupun kegiatan P5. Oleh karena itu, para guru pun dibekali modul ajar untuk mendukung penerapan pendidikan lingkungan.
Nia juga berkata, pendidikan lingkungan bisa dilakukan dengan memilih topik yang dekat dengan keseharian murid. Misalnya, mengenali dan memilah sampah.
"Mari kita dukung usaha mengurangi sampah plastik dan juga kita lakukan edukasi untuk anak-anak kita untuk segera bijak plastik sejak dini," tutup Nia.