c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

14 Agustus 2023

09:30 WIB

PENA; Program Pemerintah Turunkan Kemiskinan Ekstrem

Kemiskinan ekstrem per Maret 2023 turun dibandingkan September 2022.

PENA; Program Pemerintah Turunkan Kemiskinan Ekstrem
PENA; Program Pemerintah Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Ilustrasi kemiskinan ekstrem. ValidNewsID/Fikhri Fathoni.

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, sejumlah program yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan kemiskinan ekstrem, seperti Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), berhasil mengurangi ketimpangan ekonomi nasional dan menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Menurut Muhadjir, berdasarkan data Maret 2023, persentase penduduk miskin ekstrem sebesar 1,12%. Atau turun signifikan sebesar 0,62% dari periode September 2022 sebesar 1,74%.

Program  PENA merupakan salah satu program pengentasan kemiskinan yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial (Kemensos) melalui pendekatan praktis, inovatif, dan berkelanjutan. 

Program ini berhasil meningkatkan dan menghasilkan pendapatan sekaligus memberikan dampak positif secara sosial-budaya, lingkungan, khususnya untuk mewujudkan kemandirian bagi kelompok miskin, rentan, dan orang tidak mampu.

“Salah satu cara menjembatani supaya ketimpangan ekonomi tidak semakin 'menganga' ya melalui program PENA, saya bisa melihat program ini bisa membantu mengurangi masalah kemiskinan di Indonesia,” papar Muhadjir dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (13/8) malam.

Muhadjir melanjutkan, program pengentasan kemiskinan ekstrem perlu difokuskan pada program pemberdayaan. Seperti, lanjut dia, program PENA, yang mengedepankan pelatihan keterampilan dan dukungan finansial yang lebih baik. 

Upaya ini diarahkan untuk membantu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dapat mencapai kemandirian ekonomi.

“Jadi kalau ini bergerak menjadi pengusaha maju, yang mikro menjadi kecil, yang kecil menjadi menengah, yang menengah menjadi besar, itulah nanti maka ekonomi Indonesia semakin merata dan akan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.” papar Muhadjir seperti  yang dia sampaikan saat peresmian Klinik Usaha PENA dan Peluncuran Tata Rupa Nusantara, di Kabupaten Malang.

Dia menambahkan, meskipun angka kemiskinan ekstrem mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tetapi, masih dibutuhkan kerja keras untuk mencapai target kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024. 

Menurut dia, untuk mencapai target tersebut diperlukan kerja bersama, termasuk melalui penerima manfaat PENA yang bisa memberikan kontribusi. Guna, meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan menciptakan peluang kerja baru bagi rumah tangga miskin ekstrem yang ada di sekitarnya.

“Peranan keluarga yang mengikuti program PENA ini sangatlah penting, saya yakin kemiskinan ekstrem kita turun 0,62% berkat peranan PENA,” lanjut Muhadjir.

Hingga Juli 2023, sebaran penerima PENA terdapat 1.207 KPM dan tersebar di 21 Provinsi, 92 Kota dan Kabupaten. Sementara itu, di Malang sendiri, saat ini terdapat 482 KPM graduasi dan didampingi oleh 80 pendamping (60 Pendamping PKH dan 20 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)). 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar