25 Agustus 2025
09:17 WIB
Pemprov Jakarta Buat Solusi Kemacetan TB Simatupang
Ada skenario jangka menengah dan panjang dari Pemprov DKI Jakarta urai kemacetan di TB Simatupang.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Kendaraan bermotor terjebak kemacetan lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta, Senin (4/8/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan sejumlah langkah penanganan jangka pendek dan menengah untuk mengatasi kemacetan di kawasan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo usai menggelar rapat terbatas bersama sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (23/8).
“Gubernur Pramono menggelar rapat terbatas guna mendapatkan laporan lapangan yang lengkap, merumuskan solusi, sekaligus memberikan instruksi,” ungkap Yustinus dikutip dari Antara di Jakarta, Minggu (24/8).
Menurut Yustinus, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan langkah penanganan jangka pendek dan menengah. Yakni, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek galian yang tengah berlangsung, seperti proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Perumda Paljaya sepanjang tujuh kilometer di Cilandak serta proyek perpipaan Rusun Tanjung Barat sepanjang empat kilometer.
Baca juga: Gubernur Minta Pemerintah Pusat Atasi Kemacetan TB Simatupang
"Kedua proyek penting ini ditargetkan rampung pada Oktober dan November 2025," papar Yustinus.
Selain itu, Pemprov DKI menginstruksikan PAM Jaya dan Paljaya untuk mempercepat pekerjaan dengan sistem 24 jam non-stop, memperpendek pagar proyek, menempatkan flagman, dan langkah teknis lainnya.
Pemprov DKI, kata dia, juga melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengatur buka-tutup pintu masuk/keluar tol pada jam sibuk guna mengurangi penumpukan kendaraan.
Pemerintah Provinsi DKI juga akan memanfaatkan area yang masih tersedia sebagai halte atau tempat parkir sementara, agar kendaraan umum tidak menumpuk di pinggir jalan saat menaikkan dan menurunkan penumpang.
Selain itu, trotoar di area yang terdampak proyek akan digunakan sementara untuk memperlebar ruas jalan, terutama pada titik penyempitan (bottleneck), mengingat trotoar di lokasi tersebut saat ini belum dapat digunakan oleh pejalan kaki.
Untuk mengatasi kemacetan di Jalan TB Simatupang, kata Yustinus, Pemprov DKI akan memperkuat koordinasi lapangan secara terpadu antara Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, MRT Jakarta, Transjakarta, dan instansi terkait lainnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, Pemprov DKI juga akan bekerja sama dengan Google dan platform navigasi lain untuk menampilkan informasi terkini mengenai proyek yang berlangsung, sekaligus memberikan rute alternatif bagi pengguna jalan.
Untuk solusi jangka panjang, Pemprov DKI akan mengkaji pembangunan underpass atau flyover di perempatan besar sepanjang Jalan TB Simatupang untuk mengendalikan arus lalu lintas.
"Pemprov DKI Jakarta berharap langkah-langkah ini dapat segera mengurai kemacetan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan di kawasan TB Simatupang," harap Yustinus
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan akibat kemacetan di kawasan TB Simatupang.
"Kepada warga Jakarta, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami juga mengimbau masyarakat untuk beralih ke transportasi umum agar volume kendaraan di jalan dapat berkurang,” urai dia.