c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

27 September 2024

17:21 WIB

Pemkab: 45.325 Warga Terdampak Gempa Bumi Di Kabupaten Bandung

Sebanyak 9.229 jiwa yang terdampak gempa di wilayah Kabupaten Bandung masih bertahan di posko pengungsian, karena rumah mereka mengalami kerusakan berat akibat guncangan gempa

<p>Pemkab: 45.325 Warga Terdampak Gempa Bumi Di Kabupaten Bandung</p>
<p>Pemkab: 45.325 Warga Terdampak Gempa Bumi Di Kabupaten Bandung</p>

Kondisi salah satu rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah pascagempa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/9/2024). Antara/ Rubby Jovan

KABUPATEN BANDUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat menyatakan, sebanyak 45.325 warga terdampak bencana gempa bumi berkekuatan 5.0 magnitudo yang terjadi di daerah itu pada Rabu (18/9). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska mengatakan, puluhan ribu warga terdampak itu berasal dari total 11.682 kepala keluarga di delapan kecamatan.

"Dari sekian banyak masyarakat yang terdampak gempa bumi, sebanyak 9.229 jiwa mengungsi dan bertahan di tenda pengungsian yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Satu orang meninggal dunia," kata Uka di Kabupaten Bandung, Jumat (27/9).

Uka mengatakan, lokasi tenda pengungsian warga terdampak gempa bumi itu tersebar di berbagai desa yakni sebanyak 65 tenda di Desa Cibeureum, delapan tenda di Desa Tarumajaya, 16 tenda di Desa Cikembang, 18 tenda di Desa Cihawuk, dan dua tenda di Desa Sukapura.

"Untuk diketahui, data ini bersifat dinamis dan akan dilaksanakan update data secara berkala. Pendataan dan survei lokasi serta mengimbau warga untuk segera mengungsi (mandiri) ke rumah warga atau keluarga yang lebih aman, jika terjadi gempa bumi susulan," ujarnya.

Dia mengungkapkan, Pemkab Bandung telah menyiapkan kebutuhan logistik darurat gempa bumi. Mulai dari kebutuhan dasar berupa makanan siap saji, air mineral, biskuit bayi, dan makanan pendamping asi. Kemudian peralatan rumah tangga, mulai dari family kit, selimut, matras, popok bayi, popok dewasa, pembalut hingga peralatan lainnya seperti karung, terpal, cangkul, sekop, tenda keluarga dan alat kebersihan.

"Obat-obatan dan vitamin, mulai dari obat batuk anak, multivitamin, masker medis dan masker anak sudah disiapkan," kata dia.

Lebih lanjut, BPBD Kabupaten Bandung mencatat dampak dari gempa tersebut telah merusak sebanyak 4.686 rumah warga, 71 sarana pendidikan, 89 sarana ibadah, sembilan fasilitas kesehatan dan 21 fasilitas umum baik rusak berat, sedang maupun ringan.

“Saat ini pemerintah masih melakukan asesmen dampak kerusakan musibah bencana alam gempa bumi tersebut,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, kondisi rumah atau bangunan yang rusak berat akan mendapatkan bantuan dari BNPB sebesar Rp60 juta. Sedangkan untuk rumah rusak sedang mendapatkan bantuan Rp30 juta dan rusak ringan Rp15 juta.

"Ini tentu, semuanya kembali kepada data. Ketepatan data ini tidak hanya pada suka atau tidak suka, tapi harus berdasarkan data faktual di lapangan," serunya.

Posko Pengungsian
Uka melanjutkan, sebanyak 9.229 jiwa yang terdampak gempa di wilayah itu masih bertahan di posko pengungsian, karena rumah mereka mengalami kerusakan berat akibat guncangan gempa. "Hingga saat ini sebanyak 9.229 jiwa yang bertahan di pengungsian. Data ini bisa berubah sesuai dengan verifikasi lapangan," kata Uka.

Uka memastikan, penanganan pascagempa berkekuatan 5.0 magnitudo di Kabupaten Bandung berjalan efektif dengan memprioritaskan keselamatan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga terdampak. Ia mengatakan, berbagai pihak terus melakukan upaya pemasangan tenda untuk para pengungsi. Sebanyak 210 tenda pengungsi yang sudah terpasang untuk memfasilitasi warga terdampak gempa bumi.

Dia merinci dari 210 tenda itu, sebanyak 99 tenda berada di Desa Cibeureum, 29 tenda di Desa Tarumajaya, 53 tenda di Desa Cikembang, 24 tenda Desa Cihawuk, tiga tenda di Desa Sukapura dan satu tenda di Desa Santosa. "Untuk diketahui, sebanyak 153 tenda pengungsi, 40 tenda posko, 44 tenda mandiri dan satu tenda cadangan," katanya.

Dia mengungkapkan, terkait logistik untuk kebutuhan masyarakat terdampak gempa, telah didistribusikan ke masing-masing desa terdampak. Bahkan bantuan logistik itu sudah dimanfaatkan oleh masing-masing warga sebagai penerima manfaat bantuan tersebut.

"Pak Bupati Bandung telah mengeluarkan surat pernyataan keadaan darurat bencana gempa bumi pada status tanggap darurat dan mengaktifkan pos komando dan pos lapangan penanganan bencana gempa bumi selama 14 hari di Kabupaten Bandung," ucapnya.

Sebelumnya, gempa bumi bemagnitudo 5.0 mengguncang Kabupaten Bandung dan sekitarnya sekitar pukul 09.41 WIB, Rabu (18/9). Titik gempa berada di darat pada jarak 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 kilometer.

Percepat Perbaikan
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengemukakan upaya mempercepat perbaikan rumah tinggal yang rusak akibat gempa bumi Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ditempuh pemerintah dengan memperbanyak tim asesmen lapangan.

"Mayoritas pengungsi korban gempa bumi di Kabupaten Bandung berharap rumah tinggal mereka bisa segera diperbaiki," kata Mensos Saifullah Yusuf usai meninjau posko pengungsi gempa bumi Kabupaten Bandung di Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung Barat, Rabu.

Dia mengatakan, perbaikan rumah pasca-bencana yang bersumber dari kocek pemerintah memerlukan kalkulasi matang untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 

"Pemerintah itu, kan, nggak boleh kemahalan, tapi nggak boleh kemurahan. Ini problemnya, itu yang harus pas betul," ujar Mensos.

Untuk itu, lanjut dia, dibutuhkan tim asesmen yang bertujuan untuk memastikan kondisi rumah sesuai dengan data dan fakta yang dilaporkan kepada otoritas berwenang. Untuk mempercepat proses, kata Mensos Saifullah, jumlah asesor akan ditambah dan BNPB akan berperan dalam mendukung kegiatan ini. Jika diperlukan, bantuan juga bisa datang dari pemerintah provinsi atau kabupaten.

"Kemensos siap memberikan tambahan jika situasi mendesak," kata Mensos.

Sementara itu, kerusakan bangunan yang dilaporkan dari Posko BNPB setempat diketahui, sebanyak 6.126 rumah terdampak dengan 894 unit diantaranya rusak berat, 1.696 unit rusak sedang, dan 3.536 unit rusak ringan. Gempa juga merusak sarana pendidikan sebanyak 91 unit dan sarana ibadah 96 unit, 12 unit sarana kesehatan termasuk puskesmas, dan 27 fasilitas umum seperti pasar dan lainnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar