c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

18 Februari 2025

14:48 WIB

Peminat MIPA Menurun, Kemendikti: Beberapa Kampus Tutup Prodi Fisika

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyoroti banyak di antara generasi muda Indonesia yang tak lagi berminat terhadap dunia sains, terutama fisika

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Peminat MIPA Menurun, Kemendikti: Beberapa Kampus Tutup Prodi Fisika</p>
<p>Peminat MIPA Menurun, Kemendikti: Beberapa Kampus Tutup Prodi Fisika</p>

Ilustrasi kampus. Shutterstock/dok


JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyoroti banyak di antara generasi muda Indonesia yang tak lagi berminat terhadap dunia sains.

"Jadi peminat MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) itu menurun sekarang, khususnya fisika. Ada beberapa kampus yang sudah tutup tuh prodi fisikanya," kata Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Ditjen Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek Yudi Darma dalam diskusi bersama media di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (18/2).

Ia menyebut hal itu sebagai ironi. Sebab sains salah satu kunci utama menciptakan peradaban berkualitas yang berteknologi tinggi.

"Mungkin dulu tahun 50-an, memori 5 megabyte itu ukurannya 2 meter x 2 meter. Ngangkat mungkin lima orang, sekarang 2 terabyte se-ujung kuku. Itu basisnya apa saja, fisika semua, quantum physics," ujarnya.

Secara umum, ia juga menyoroti kebiasaan kebanyakan masyarakat Indonesia yang dinilai jauh dari saintifik.

"Karena sekarang mungkin bapak, ibu, teman-teman mungkin tahu ya minat kehidupan sehari-hari dari masyarakat kita, ya sebagian besar mengatakan ya mungkin ada yang jauh dari sains begitu, sehingga percaya dengan hoaks, kemudian ikut-ikutan kegiatan-kegiatan yang secara saintifik mungkin tidak ya seperti judi online, pinjol, hoaks atau misalkan yang isu-isu yang berkembang gitu di masyarakat yang jauh dari sains seperti bumi datar," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah dalam upaya diseminasi keilmuan sains kepada masyarakat, khususnya generasi muda, sebagai penerus bangsa pada masa yang akan datang.

Sejumlah upaya tersebut, antara lain diwujudkan dalam penciptaan ekosistem hidup berbasis sains dan teknologi (living lab), di mana upaya ini diharapkan menciptakan masyarakat yang memiliki perangai teknologi, ditandai dengan sikap berpikir secara sistemik.

Pihaknya akan menggandeng seluruh pemangku kepentingan, baik masyarakat, akademisi, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Salah satu wujudnya, Kemdiktisaintek juga akan melakukan sosialisasi melalui pergelaran Rapsodi Seni Sains dan Teknologi yang merupakan pertunjukan seni dibalut dengan unsur sains dan teknologi.

"Kalau sekarang ya anak-anak didik kita mungkin atau teman-teman kita yang masih belia ya lebih banyak scrolling, hiburan dan apa gitu. Nah sekarang bagaimana kita mengupayakan sambil dia terhibur dia juga mempelajari sesuatu yang tanpa dia sadari meningkatkan literasi sains dan teknologinya dia," demikian Yudi Darma.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar