c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

NASIONAL

14 November 2024

10:51 WIB

Pemerintah Upaya Hapus Stigma Matematika

Stigma matematika mesti diubah menjadi satu pelajaran penting yang melatih pola pikir dan logika siswa.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Pemerintah Upaya Hapus Stigma Matematika</p>
<p>Pemerintah Upaya Hapus Stigma Matematika</p>

Matematika atau sebelumnya disebut ilmu hisab adalah ilmu yang mempelajari besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Shutterstock/dok.

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti mengatakan, stigma matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan bagi murid perlu dihapus. Pasalnya, matematika merupakan pelajaran penting yang melatih pola pikir dan logika murid.

"Kita harus mengenalkan matematika kepada peserta didik dengan menjelaskan arti penting matematika. Dengan begitu mereka dapat menyadari makna mendalam dari matematika dan dampaknya untuk masa depan," papar Mu'ti dalam keterangan tertulis, Rabu (13/11) malam.

Dia melanjutkan, matematika perlu dikenalkan kepada murid sejak jenjang TK mengingat manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari. Pengenalan ini dilakukan tidak hanya dengan menghitung, tapi juga melatih motorik murid agar memiliki kemampuan logika yang baik.

Dia juga menambahkan, guru harus membuat metode pembelajaran matematika yang menyenangkan agar menjadi guru yang dirindukan para muridnya.

"Sejatinya semua ilmu penting dan berinterelasi dengan ilmu lainnya. Mari menyampaikan ilmu tersebut dengan suasana yang menyenangkan," papar Mu'ti.

Pada kesempatan berbeda, Mu'ti pernah berkata pembelajaran matematika yang menyenangkan di tingkat TK dan SD merupakan bagian dari upaya meningkatkan skor Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA). Hal ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang menilai skor PISA Indonesia masih rendah.

Untuk mencapai hal itu, dia menyebutkan Presiden Prabowo Subianto menekankan perlunya pelatihan guru matematika. Program ini sedang disusun dan diharapkan bisa dilaksanakan pada tahun depan.

"TK dan SD matematikanya memang bukan matematika yang serius ngitung, tapi lebih sebagai pengenalan konsep-konsep dasar matematika," ujar Mu'ti kepada media di kantor Kemendikdasmen, Jakarta Selatan, akhir Oktober lalu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar