c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

23 Oktober 2025

09:51 WIB

Pemerintah Jamin Revitalisasi Sekolah Swakelola

Program revitalisasi sekolah sekalipun secara swakelola tetap dijamin pemerintah sesuai standar keamanan.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Pemerintah Jamin Revitalisasi Sekolah Swakelola</p>
<p>Pemerintah Jamin Revitalisasi Sekolah Swakelola</p>

Ilustrasi-Revitalisasi salah satu sekolah. puslapdik.kemendikdasmen.go.id

JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan, program revitalisasi sekolah akan sesuai standar keamanan meskipun dikelola dengan model swakelola. 

Untuk program ini, Kemendikdasmen menerjunkan tenaga profesional sekalipun proses revitalisasi melibatkan partisipasi masyarakat.

"Dipastikan prosesnya bisa terjamin dan lebih aman," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Diksi-PKPLK) Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, dalam taklimat media di kantor Kemendikdasmen, Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (22/10).

Dia menjelaskan, revitalisasi sekolah memang dipimpin langsung oleh kepala sekolah dan diselenggarakan oleh panitia. Namun, revitalisasi juga melibatkan sejumlah pendamping, baik dari perguruan tinggi, ikatan arsitek, dan Zeni Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) untuk daerah yang sangat sulit dan tidak aman.

Dia juga memahami, revitalisasi sekolah adalah program yang masif sehingga jumlah pendamping saat ini belum ideal. Meski begitu, Kemendikdasmen akan memperbaiki hal ini agar proporsi pendamping semakin seimbang. Misalnya, satu pendamping akan dibatasi untuk mengawasi tiga sekolah agar tidak kesulitan.

"Itu yang dilakukan untuk memastikan agar pembangunan yang dilaksanakan betul-betul aman dan sesuai standar," tegas Tatang.

Baca juga: Kemendikdasmen Revitalisasi 13.763 Sekolah Tahun Ini  

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti menambahkan, penerapan sistem swakelola dalam revitalisasi sekolah mampu menyerap sekitar 400.000 tenaga kerja di seluruh Indonesia. Hal ini berdampak pada peningkatan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja di daerah.

Dia juga berkata, program dengan anggaran Rp16,9 triliun ini awalnya menyasar 10.440 satuan pendidikan. Per 15 Oktober 2025, sasaran revitalisasi sekolah meningkat menjadi 16.140 satuan pendidikan.

"Sebagian sekarang sudah berjalan, sudah on progress. Bahkan sebagian sudah selesai 100%," terang Mu'ti.

Revitalisasi sekolah menyasar jenjang pendidikan PAUD hingga SMA/SMK. Revitalisasi juga menyasar satuan pendidikan nonformal seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM).

Berdasarkan data Kemendikdasmen, jenjang pendidikan yang paling banyak menerima revitalisasi adalah SD yaitu 6.325 unit. Angka itu diikuti oleh SMP dengan 3.988 unit direvitalisasi dan SMA dengan 2.241 unit direvitalisasi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar