c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

17 Oktober 2024

08:41 WIB

Pemerintah Gencarkan Skrining Untuk Turunkan TB

Pemerintah gencarkan skrining TB untuk turunkan angka tuberkolosis.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Pemerintah Gencarkan Skrining Untuk Turunkan TB</p>
<p>Pemerintah Gencarkan Skrining Untuk Turunkan TB</p>

Proses skrining tuberkulosis (TBC) melalui aplikasi Ransel TBC di Kota Tange rang, Banten, Kamis (4/7/2024). Sumber: AntaraFoto/Sulthony Hasanuddin.

JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, ada sejumlah langkah untuk menurunkan kasus tuberkulosis (TB) hingga 50% dalam lima tahun ke depan, salah satunya adalah skrining.

Nadia menjelaskan, skrining tuberkulosis adalah upaya guna menemukan kasus TB secara dini. 

“Target penurunan TB juga melalui pemberian profilaksis TB sebagai terapi,” urai Nadia dikutip dari Antara, Rabu (16/10).

Baca: Pemerintah Targetkan Angka Kejadian TBC Turun Hingga 50% Pada 2025

Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadikan upaya penurunan kasus tuberkulosis sebagai salah satu inisiatif di bidang kesehatan.

Menurut laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun TB dapat dicegah dan diobati, pada 2022 sebanyak 10,6 juta orang menderita TB, dan 1,3 juta orang di antaranya meninggal karena penyakit itu. Diketahui, TB adalah penyakit infeksius paling mematikan kedua setelah covid-19, selain HIV dan AIDS.

Oleh karena itu, mengeliminasi TB pada tahun 2030 menjadi salah satu target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Adapun dari laman resmi TB Indonesia terdapat sebanyak 1.060.000 orang yang mengidap tuberkulosis, dengan angka kematian 134 ribu per tahun. Kemudian, terdapat 31 ribu orang yang mengalami Tuberkulosis Resistan Obat.

Dikutip dari situs tersebut, sejumlah upaya pemerintah untuk menggencarkan skrining TB termasuk dengan menggelar kampanye TB pada Hari Anak Nasional 2024 yang menyasar anak-anak muda dan pemuda, sebagai wadah menyebarkan informasi dan promosi deteksi dini TB.

Kemudian, pada Agustus 2024 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan Portable X-Ray sebagai alat skrining TB pada anak-anak, dan membagi-bagikannya ke daerah-daerah dengan kasus TB yang tinggi. Daerah-daerah tersebut antara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Sumatra Utara, dan Maluku.

Kemudian, Kemenkes juga berupaya mengakhiri stigma yang dihadapi para penderita TB sekaligus mengedukasi publik dengan melakukan bedah film yang berjudul “Nafas Harapan” pada Maret 2024.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar