14 Juli 2025
08:47 WIB
Pemerintah Beri Bansos Abadi Untuk Disabilitas, Lansia, dan ODGJ
Bansos abadi hanya untuk ketiga golongan masyarakat itu diklaim telah berjalan lama.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi penyaluran bansos. AntaraFoto/Muhammad Iqbal.
JAKARTA - Pemerintah memberikan bantuan sosial abadi pada disabilitas, lanjut usia atau lansia, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
“Ya, ada term (istilah) periode. Sampai hari, ini kita berkesimpulan untuk difabel, manusia lanjut usia—manula, sama ODGJ itu abadi, bansos terus,” ucap Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar dikutip dari Antara di Jakarta, Minggu (13/7) malam.
Selain dari tiga kategori kelompok masyarakat rentan itu, pemberian bansos akan dibatasi. “Untuk sementara maksimal lima tahun,” tutur pria yang biasa disapa Cak Imin itu.
Di samping itu, Cak Imin menepis akan ada konsep baru terkait bansos untuk kategori masyarakat miskin. “Belum. Masih sesuai standar BPS (Badan Pusat Statistik),” katanya menegaskan.
Sebelumnya, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengusulkan bansos hanya diberikan kepada masyarakat miskin yang rentan, seperti golongan lansia, difabel, dan ODGJ.
Budiman mengungkapkan usulan tersebut dalam rangka menanggapi adanya fenomena penyalahgunaan bansos untuk judi daring atau judol.
"Bansos baiknya hanya untuk yang lansia, yang mungkin difabel, mungkin yang ODGJ, ya, 'kan?" kata dia saat ditemui di Jakarta, Jumat (11/7).
Baca juga: Bansos PKD Jakarta Cair Tiap Bulan
Ia menekankan masyarakat miskin yang secara fisik masih kuat harus diberdayakan agar mereka terbebas dari kemiskinan dengan kekuatan yang mereka miliki.
Dalam upaya tersebut, BP Taskin telah merumuskan Rencana Induk Percepatan Pengentasan Kemiskinan, yang mencakup sembilan pendekatan dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Kesembilan pendekatan tersebut, jelas Budiman, di antaranya pada sektor pangan, hunian, perumahan, energi terbarukan, transportasi, pendidikan, kesehatan, industri kreatif, dan industri digital.
"Karena itulah, Pak Prabowo Subianto membuat BP TasPemerkin agar pengentasan kemiskinan approach-nya tidak sekadar memberikan pelampung," tegas Budiman.