Guru menyampaikan materi saat kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 1 Petuk Katimpun, Palangka Raya , Kalimantan Tengah, Selasa (6/5/2025). AntaraFoto/Auliya Rahman
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) bagi siswa sekolah akan dimulai pada tahun ajaran baru, yaitu bulan Juli 2025. Program ini menyasar seluruh peserta didik jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, SLB, pesantren, dan anak usia 7-17 tahun di luar satuan pendidikan.
"Sekarang juga sudah dimulai pilot project-nya di beberapa sekolah. Nanti kita akan galakkan mulai Juli ini," ujar Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu (14/5).
Dia melanjutkan, secara kronologis pada Maret lalu simulasi pelaksanaan PKG di beberapa sekolah dan pesantren sudah dimulai. Kemenkes juga sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Agama (Kemenag).
Pada bulan Mei, pemerintah melakukan finalisasi petunjuk teknis PKG sekolah dan digitalisasi pencatatan PKG sekolah. Selanjutnya, pada bulan Juni pemerintah melakukan simulasi pencatatan dan pelaporan PKG sekolah, mendistribusikan bahan medis habis pakai dan alat kesehatan, serta melakukan sosialisasi PKG sekolah. Lalu, pada bulan Juli, PKG sekolah resmi dilaksanakan secara nasional.
"Kita akan jalankan (PKG) di 200.000-an sekolah dan pesantrennya itu sekitar 40.000. Jadi, semua pesantren dan sekolah akan kita jalankan cek kesehatan," tambah Budi.
Dia juga menyampaikan, PKG merupakan salah satu dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto. Program ini menyasar seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah sekitar 280 juta jiwa, menjadikannya sebagai program kesehatan dengan jangkauan terbesar.
Selain PKG sekolah, pemerintah memiliki program PKG ulang tahun yang diluncurkan pada 10 Februari 2025. Budi berkata, sejak diluncurkan PKG ulang tahun sudah menggaet 5,3 juta orang peserta. Saat ini, jumlah pendaftar PKG ulang tahun per hari pun sudah mencapai lebih dari 180.000 orang.
"Nanti kalau kita jalanin yang (PKG) sekolah mungkin akan nambah (peserta) lebih cepat lagi," tandas Budi.