29 April 2024
18:43 WIB
Pemda Diminta Percepat Proses 22 Juta KK Penerima Bantuan Pangan
Mendagri Tito Karnavian memastikan, stok beras 1,5 juta ton yang dikelola Bulog cukup baik untuk cadangan beras maupun untuk disalurkan ke retail-retail
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Nofanolo Zagoto
Pekerja mengemas beras medium bantuan pangan 10 kilogram di Gudang Bulog Pamalayan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (3/10/2023). Antara Foto/Adeng Bustomi
JAKARTA - Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Badan Urusan Logistik (Bulog), Epi Sulandari, meminta dukungan pemda untuk mempercepat proses verifikasi dan validasi (verivali) 22.004.077 Kartu Keluarga (KK) penerima bantuan pangan tahap dua yang belum lengkap. Penyaluran tahap ini diperuntukkan untuk April-Juni 2024.
“Mohon dukungan dari pemda untuk dapat mempercepat proses verivali data ini, sehingga data-data tersebut bisa lengkap dan bisa kita salurkan sesuai dengan jadwal yang kita sepakati,” jelasnya, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, di gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (29/4).
Epi mengatakan, Bulog mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional dengan jumlah sasaran 22.004.077 KK untuk tiga alokasi.
Namun, pihaknya saat ini sedang dalam proses melakukan verivali untuk data yang belum lengkap. Maka dari itu, pemda diminta bantuannya agar verivali ini segera rampung.
Di sisi lain, untuk bantuan pangan tahap satu yang dilakukan dari Januari-Maret 2024, Bulog sudah menyalurkan sekitar 98,58%.
Persentase 1,42% sisanya belum disalurkan untuk Nusa Tenggara Timur, Papua pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah.
“Karena memang kondisi geografis dan alam termasuk adanya gangguan, misalnya, sudah disiapkan angkutannya, tapi tiba-iba terjadi kabut dan sebagainya. Kita tidak bisa melakukan pengiriman pada jadwal yang seharusnya,” papar Epi.
Selain itu, Epi menyampaikan, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah dijalankan di seluruh Indonesia setiap harinya
“Sampai dengan 27 April 2024 sudah tersalurkan 657.579 ton, di mana bulan April sendiri sekitar 74.581 ton,” ungkapnya.
Epi menambahkan, total stok beras yang dikelola oleh Bulog sebanyak 1.525.785 ton, yang terdiri dari stok cadangan beras pemerintah (CBP) 1.508.594 ton dan stok komersial 17.191 ton.
“Stok ini sudah kami sebarkan ke seluruh Indonesia, baik untuk penugasan bantuan pangan, kebutuhan SPHP beras, maupun untuk kebutuhan darurat bencana alam, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya,” tutur dia.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian mengatakan, stok beras 1,5 juta ton yang dikelola Bulog cukup baik untuk cadangan beras maupun juga untuk apa mendukung komersial ke retail-retail.
“Mudah-mudahan cukup dan ini ada peluang untuk menambah stok dengan adanya panen di bulan Maret, April, dan Mei. April diperkirakan malah 9 juta ton lebih,” tambahnya.
Tito menyarankan Bulog dan pemda bekerja sama dalam rangka memanfaatkan CBP yang ada di Bulog untuk melakukan operasi-operasi pasar atau kegiatan-kegiatan lain, sehingga dapat menurunkan harga beras.