c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

05 Februari 2024

19:41 WIB

Pembangunan Di Bidang Keagamaan Perlu Libatkan Masyarakat

Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta jajarannya untuk mengajak para pengelola Perguruan Tinggi Keagamaan swasta untuk merumuskan langkah dan program strategis memajukan pendidikan

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Nofanolo Zagoto

Pembangunan Di Bidang Keagamaan Perlu Libatkan Masyarakat
Pembangunan Di Bidang Keagamaan Perlu Libatkan Masyarakat
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Antara Foto/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, meminta agar masyarakat dilibatkan dalam pelaksanaan program pembangunan di bidang keagamaan.

“Saya minta kepada para jajaran Kementerian Agama agar pelaksanaan program 2024 tidak hanya melibatkan satuan kerja. Kemenag perlu menguatkan pelibatan stakeholders, khususnya masyarakat luas,” ujar Yaqut dalam keterangannya, Senin (5/2).

Yaqut mengatakan, pelibatan masyarakat dalam berbagai program keagamaan sangat penting, agar pelaksanaan program lebih efektif, bermanfaat, dan tepat sasaran. Sebab, pembangunan bidang agama bukan semata tugas pemerintah, tapi juga masyarakat.

Salah satu contohnya yakni peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan. Ia meminta agar jajarannya bisa mengajak para pengelola Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) swasta untuk merumuskan langkah dan program strategis memajukan pendidikan.

“Konsolidasi PTKI, negeri dan swasta, sangat penting untuk mendiskusikan bersama upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, dan ini tidak bisa hanya peran pemerintah saja,” ujar Yaqut dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama 2024 di Semarang. 

Tak hanya itu saja, dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai program, konsolidasi bisa diperkuat untuk meningkatkan kualitas kerukunan. Yaqut melihat, meski indeks kerukunan umat beragama dalam tiga tahun terakhir terus meningkat, namun konflik di masyarakat masih terus terjadi.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kerja sama antar pihak, khususnya masyarakat. Sebab, penyelesaian konflik di masyarakat hanya bisa diselesaikan oleh masyarakat itu sendiri. Caranya dengan menanamkan toleransi.

“Meski terus naik, saya yakin, peningkatan kualitas kerukunan akan lebih cepat jika upayanya dilakukan dengan penguatan pelibatan masyarakat, kita harus tanamkan toleransi dan tenggang rasa di masyarakat kita,” ujar Yaqut. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar