c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

11 November 2025

19:27 WIB

Pelaku Ledakan Di SMAN 72 Tidak Terkait Kelompok Teror 

Polda Metro Jaya menetapkan siswa SMAN 72 berinisial F terduga pelaku peledakan bom menjadi anak yang berkonflik dengan hukum

Penulis: James Fernando

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Pelaku Ledakan Di SMAN 72 Tidak Terkait Kelompok Teror&nbsp;</p>
<p>Pelaku Ledakan Di SMAN 72 Tidak Terkait Kelompok Teror&nbsp;</p>

Dua personel Gegana Brimob Polda Metro Jaya berjaga di tempat terjadinya ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jakarta, Jumat (7/11/2025). ANTARA FOTO/Ika Maryani/foc/pri.


JAKARTA - Polda Metro Jaya menetapkan siswa SMAN 72 berinisial F terduga pelaku peledakan bom menjadi anak yang berkonflik dengan hukum (ABH). 

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Asep Edi Suheri mengatakan, F merupakan siswa aktif di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Penetapan F sebagai ABH ini dilakukan setelah polisi memeriksa sebanyak 16 orang saksi yang terdiri dari para korban, keluarga, guru hingga teman sekolah pelaku. F ternyata dikenal sebagai anak yang tertutup dan jarang bersosialisasi. 

Polisi mengungkap F bertindak secara mandiri. Ia tidak terkait dengan dengan jaringan ataupun kelompok teror yang ada di Indonesia. 

“Dari hasil sidik sementara, anak yang berkonflik dengan hukum atau ABH yang terlibat dalam ledakan merupakan siswa SMA aktif bertindak secara mandiri, tak berhubungan dengan jaringan teror tertentu,” kata Asep di Polda Metro Jaya, Selasa (11/11).

Polda Metro Jaya bersama Densus 88 dan Puslabfor Polri telah mengambil sejumlah langkah-langkah atas insiden itu, di antaranya melakukan pengamanan dan penjinakan terhadap tiga bom rakitan yang masih aktif. 

“Kami sudah memeriksa bahan peledak yang digunakan untuk memastikan jenis dan daya ledaknya,” kata Kapolda. 

Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Puslabfor Polri pun telah melakukan penggeledahan di rumah terduga pelaku. Dari situ polisi berkesimpulan yang bersangkutan gemar terhadap konten kekerasan dan sejenisnya.

“Kami juga sudah memeriksa CCTV dan ponsel ABH untuk memastikan motif yang bersangkutan melakukan tindakan ini,” lanjut Kapolda.

Akibat peristiwa itu puluhan orang mengalami luka-luka. Total korban 96 orang. Rincianya, 67 orang luka ringan, 26 luka sedang dan tiga orang luka berat. Jumlah ini mengalami penambahan dari jumlah awal, karena ada siswa yang baru melaporkan keluhan luka setelah beberapa hari peristiwa itu. 

“Dari total 96 korban. Kami sampaikan 68 orang diantaranya telah diperbolehkan ulang. 28 orang lain masih menjalani perawatan,” tambah Asep.

Sementara itu, Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Henik Maryanto menambahkan, dari olah tempat kejadian perkara yang telah dilakukan diketahui ada tujuh buah bom rakitan yang telah disiapkan pelaku.

Tujuh peledak itu tersebar di sejumlah titik di SMA 72. Empat bom meledak. Dua bom di antaranya meledak dengan tidak sempurna. Sementara tiga bom lainnya belum sempat diledakkan oleh pelaku.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar