c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

14 September 2023

12:00 WIB

Pelajaran Agama Dan Nasionalisme Sama-sama Penting

Pelajaran agama dan nasionalisme mesti diterapkan di sekolah untuk mencetak SDM berkualitas.

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Leo Wisnu Susapto

Pelajaran Agama Dan Nasionalisme Sama-sama Penting
Pelajaran Agama Dan Nasionalisme Sama-sama Penting
Ilustrasi pendidikan. Dok Shutterstock.

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, para pelajar penting untuk dibekali pemahaman nilai keagamaan dan nasionalisme.

Menurut dia, nilai keagamaan dan nasionalisme ini penting untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas. 

Untuk itu, dia pun mendorong agar institusi pendidikan memberikan dua unsur penting ini saat pembelajaran.

“Saya minta, para pelajar yang mendalami agama, mesti diimbangi pula dengan mendalami ilmu-ilmu yang lain khususnya nasionalisme, sehingga dapat memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara,” papar Muhadjir dalam keterangan yang diterima, Kamis(14/9).

Muhadjir melanjutkan, nasionalisme sangat penting ditanamkan kepada para pelajar sebab berkaitan dengan persatuan dan kesatuan bangsa. 

Jika nilai-nilai nasionalisme ini memudar, akan muncul ancaman yang berdampak pada ketahanan nasional dan bisa menghancurkan bangsa Indonesia.

Sementara itu, nilai-nilai keagamaan penting untuk membentuk perilaku dan moral dari para pelajar. 

Selain itu, dengan memiliki pemahaman agama yang baik, dia yakin para pelajar Indonesia akan menjadi SDM yang memiliki akhlak mulia.

“Jika semuanya dibekali dengan rasa nasionalisme dan ideologi keislaman yang baik serta soft skill yang mumpuni, maka kami yakin Indonesia Emas dapat terwujud tahun 2045 nanti,” papar Muhadjir saat membuka Albayan’s Competition as Development of Achievement and Big Revolution for All (Abacadabra) tahun 2023.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir juga meminta agar para pelajar memiliki keterampilan seperti berpikir kritis, berkomunikasi, kolaborasi, percaya diri, kreativitas, dan inovasi (5C). Keterampilan tersebut nantinya dapat berguna dalam menghadapi era globalisasi saat ini.

Menurut dia, kelima hal itu penting, sebab tantangan yang akan dihadapi generasi muda nanti, akan semakin kompleks. 

Terlebih masa depan yang akan dihadapi adalah dunia yang penuh dengan perubahan cepat sehingga jika tidak bisa beradaptasi maka Indonesia akan tertinggal.

Mengacu laporan World Economic Forum (WEF), indeks daya saing global Indonesia dalam Global Competitiveness Index 2019 menempati peringkat 50 dari 141 negara. Hal itu dikarenakan Indonesia masih lemah dalam hal kesiapan teknologi dan efisiensi tenaga kerja, padahal keduanya terkait erat dengan kualitas SDM. 

Oleh karena itu, dia berharap ada banyak pelajar yang mampu menguasai teknologi dan menciptakan berbagai solusi yang dihadapi bangsa Indonesia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar