05 Juni 2023
10:48 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin, Jerman mendata, jumlah pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Jerman mencapai lebih dari 8.000 orang. Jumlah tersebut di dalamnya terdapat peserta Ausbildung.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI di Berlin, Ardi Marwan menyampaikan, program pendidikan vokasi sistem ganda Jerman atau yang populer disebut dengan German Dual VET System (Ausbildung), jenis program pendidikan dan pelatihan yang begitu diminati.
Tidak hanya oleh kaum muda yang berasal dari Jerman namun juga oleh warga negara lainnya termasuk Indonesia.
Ardi perkirakan, jumlah peserta Ausbildung dari Indonesia ke depannya akan terus meningkat. Mengingat saat ini Jerman mengalami kekurangan tenaga kerja terampil yang cukup signifikan.
“Meskipun program ini begitu menarik khususnya bagi para lulusan SMA/SMK dari Indonesia, persyaratan untuk dapat mendaftar tidaklah mudah dimana utamanya para calon peserta harus memiliki kompetensi bahasa Jerman yang memadai,“ ucap Ardi dikutip dari kemdikbud.go.id, Minggu (4/6).
Selain itu, calon peserta harus memiliki kesiapan mental dan disiplin mumpuni mengikuti rangkaian program. Karena ada beberapa peserta yang tidak berhasil menyelesaikan program ini yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Seperti, tuntutan pekerjaan (selama fase praktik kerja), perbedaan kultur dan persoalan interaksi dengan sesama rekan kerja atau dengan atasan dan alasan lainnya.
Azubi, panggilan untuk peserta program Ausbildung, pada umumnya memilih program ini guna memperoleh kualifikasi profesional resmi Jerman. Oleh karena itu, memungkinkan mereka untuk bekerja dan menetap di Jerman.
Akan tetapi, ada yang kembali ke Tanah Air untuk melanjutkan pendidikan atau menempuh karier di Indonesia.
Ardi menyampaikan, disetujuinya permohonan penyetaraan ijazah/sertifikat Ausbildung yang tiga tahun belajar oleh bagian penyetaraan ijazah luar negeri Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).
Ardi menegaskan keputusan sertifikat/ijazah Ausbildung diusulkan dapat disetarakan dengan D III atau jenjang lainnya tentunya didasarkan atas hasil penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai penyetaraan ijazah luar negeri Dikti.
Kepopuleran program Ausbildung bukanlah tanpa alasan. Pertama, selama mengikuti program para Azubi mendapatkan kesempatan magang di industri. Yakni, 70% dari total masa pendidikan dan 30% mendapatkan pelajaran/mata kuliah teori di sekolah/institusi vokasi (Berufsschule).
Kedua, selama mengikuti program, Azubi mendapatkan tunjangan bulanan kisaran 600–1.300 Euro/bulan.
Ketiga, setelah menyelesaikan program sekitar 2-3,5 tahun, peserta akan memperoleh sertifikat kelulusan/ijazah. Untuk digunakan bekerja secara profesional di Jerman dan mayoritas lulusannya langsung diserap oleh industri.