c

Selamat

Kamis, 25 April 2024

NASIONAL

17 September 2021

20:58 WIB

PDIP Nasehati Krisdayanti Terkait Gaji Legislator

PDIP akan bimbing Krisdayanti sebagai elit politik

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Leo Wisnu Susapto

PDIP Nasehati Krisdayanti Terkait Gaji Legislator
PDIP Nasehati Krisdayanti Terkait Gaji Legislator
Anggota DPR dari F-PDIP, Krisdayanti. Instagram

JAKARTA – Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Utut Adianto membenarkan telah mengundang anggotanya, Krisdayanti. Ia menyebut undangan ini terkait kegaduhan yang ditimbulkan Krisdayanti soal gaji fantastis anggota DPR.

"Kami undang, bukan memanggil, karena kami selaku pimpinan ingin ada kesetaraan sesama anggota," kata Utut kepada wartawan, Jumat (17/9) di Jakarta.

Ia mengatakan, undangan tersebut hanya untuk berdiskusi dan menanyakan apa motif yang disampaikan Krisdayanti. Krisdayanti juga dikatakan Utut telah meminta maaf kepada FPDIP dan DPP PDIP.

"Kami yakin motif Krisdayanti tak ada yang jelek, apalagi jahat. Lagipula Mbak Krisdayanti kan memang bicara suasananya artis. Sebenarnya data-data itu kan publik bisa mengetahui, tinggal download saja, bisa diketahui," jelas Utut.

Utut menjelaskan, memang ada kerawanan terkait perbedaan pendapatan dan penerimaan seorang anggota DPR. Menurut dia, penerimaan dana aspirasi atau dana reses berbeda dengan gaji dan tunjangan.

Dia memberi penjelasan dan nasihat kepada Krisdayanti dalam diskusi F-PDIP tersebut. Ia menyampaikan, sejatinya penerimaan dana aspirasi harus dikembalikan ke konstituen atau daerah pemilihan untuk rakyat.

"Saya bilang ke Mbak Krisdayanti, kalau pendapatan bisa buat beli apa terserah, termasuk beli lipstik. Tapi kalau penerimaan, harus dikembalikan ke konstituen melalui reses dan kunjungan dapil, itu pun aturannya rigid ke 20 titik," urai Utut.

Wakil Ketua Komisi I DPR ini mengimbau ke depannya agar anggota DPR, khususnya anggota F-PDIP menghindari pernyataan yang berpotensi menyebabkan kegaduhan, mispersepsi dan kontroversi.

Meski demikian, ia mengingatkan agar Krisdayanti tetap kritis dan tidak menghilangkan karakternya. Namun, perlu lebih memilah kata dan penyampaian informasi di depan publik.

"Singkat kata, dia juga meminta maaf kepada fraksi, karena dengan ini merepotkan banyak pihak dan DPR termasuk yang di-bully, intinya itu. Tapi tidak ada marah-memarahi," tutur Utut.

Sementara itu, Sekretaris F-PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menilai perlu ada kebiasaan baru yang harus dilakukan Krisdayanti sebagai elite politik. Ia memastikan, PDIP akan membimbing Kriadayanti mengubah kebiasaan tersebut.

Menjadi politisi adalah menjadi orang yang punya cita-cita memperbaiki kehidupan berbangsa. Dan dalam keputusan dan tindakannya mesti memahami kehidupan serta kepentingan orang banyak.

"Perlu dipahami ada perubahan strata sosial dari Krisdayanti yang mula-mula dari orbit profesional (artis) kemudian masuk orbit elite politik nasional (DPR RI), butuh adjustment kultur, butuh kebiasaan baru," tandas Bambang Pacul.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar