24 September 2024
14:45 WIB
Pansus: Pelaksanaan Haji 2024 Rapor Merah Menag
Menag Yaqut Cholil Qoumas sudah tiga kali dipanggil tidak hadir dari panggilan Pansus Angket Haji yang dibentuk oleh DPR RI. Namun pihak Kemenag beralasan, menag tengah bertugas ke luar negeri.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji Nusron Wahid (kedua kiri) dan Wakil Ketua Pansus Marwan Dasopang (ketiga kiri) memimpin Rapat Pansus Angket Haji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024). Antara/Indrianto Eko Suwarso
JAKARTA - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji DPR RI Marwan Jafar menilai, pelaksanaan haji 2024 menjadi rapor merah Menteri Agama (Menag).
“Ya justru itu, kalau pelanggaran-pelanggarannya ditulis, yang ditanyakan tadi Itu otomatis rapor merah itu. Bukan hanya rapor merah itu, sudah tidak layak untuk menjadi Menteri Agama. Bukan hanya rapor merah itu, karena itu sudah menyangkut kepada aparat penegak hukum,” kata Marwan Jafar di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9).
Rapor merah yang diberikan oleh Pansus Haji ini bukan tanpa alasan, berbagai temuan dalam sidang-sidang yang sudah dijalankan, memang memiliki kemungkinan adanya peran dari Kemenag dalam permasalahan pelaksanaan ibadah haji tahun 2024. Bahkan, Pansus Haji juga sudah beberapa kali memanggil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk dimintai keterangan dan juga laporan pertanggungjawaban selama kegiatan haji 2024.
Berkali-kali surat pemanggilan dari Pansus Haji pun tidak diindahkan oleh Menag. Dengan berbagai kesibukannya. Menag tercatat sudah sebanyak tiga kali mangkir dalam agenda pertemuan yang diadakan oleh pansus haji.
“Menag sudah tiga kali dipanggil tidak hadir. Seharusnya kemarin itu hari Senin (23/9) mestinya ada panggilan terakhir, sudah panggilan yang ketiga,” tegasnya.
Dirinya pun meminta kepada masyarakat untuk terus bisa mengawal dan juga tidak melupakan hal tersebut demi kelancaran pelaksanaan ibadah haji di tahun-tahun mendatang.
“Kalau teman-teman jurnalis dan publik tidak mengawasi, itu isinya bisa masuk angin itu. Dan oleh karena itu, pengawalan di dalam itu memang cair sekali dan masing-masing fraksi bisa berbuat apa saja, bisa merekomendasikan apa saja, bisa membuat kesimpulan apa saja. Jadi masing-masing punya pandangan sendiri,” ucap dia.
Seperti diketahui, Senin (23/9) pansus haji telah memanggil Menag untuk dimintai keterangan mengenai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan ibadah haji 2024. Namun, pada kesempatan yang berbarengan tersebut, Menag masih harus menghadiri kegiatan International Meeting for Peace (IMP) di Prancis, untuk mewakili Presiden Joko Widodo.
Karena beberapa pihak terkait yang diundang, seperti Menteri Perhubungan (Kemenhub), Menteri Kesehatan (Kemenkes), dan juga pihak maskapai Garuda Indonesia berhalangan untuk hadir dan hanya diwakili, Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pun harus diundur hingga tanggal 27 September 2024 mendatang.
“Sesuai dengan usulan anggota dan berdasarkan tata tertib dan UU yang sudah disampaikan oleh anggota dan pimpinan. Maka rapat kerja evaluasi Haji ini, kita akan agendakan pada kesempatan berikutnya dan kami menyampaikan kepada bapak, sisa kesempatan yang tersedia itu, hanya di tanggal 27 September,” ucap Ashabul Kahfi, Pimpinan Komisi VIII DPR RI.
Bantah Mangkir
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) RI Sunanto membantah tuduhan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji yang dibentuk oleh DPR, karena Menag kini tengah bertugas di luar negeri.
"Menag tidak mangkir dari undangan Pansus Angket Haji. Menag saat menerima undangan sedang berada di luar negeri untuk menjalankan tugas negara. Hal ini juga sudah dijelaskan Menag secara tertulis kepada Pansus Angket Haji DPR," kata Sunanto melalui keterangan di Jakarta, Senin.
Cak Nanto, sapaan akrabnya menjelaskan Menag Yaqut tengah melakukan serangkaian kunjungan kerja ke sejumlah negara, diawali dengan kunjungan persiapan ibadah haji 2025 di Arab Saudi. Serta kunjungan kerja sama jaminan produk halal, sekaligus melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh untuk membahas akselerasi program sertifikasi halal di Italia.
Kini, sambungnya, Menag Yaqut atau yang akrab disapa Gus Men tengah melaksanakan amanat Presiden Joko Widodo untuk menghadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian ke-38 di Prancis. "Gus Men saat ini tengah Pertemuan Internasional untuk Perdamaian di Paris, Prancis," ujarnya.
Pertemuan tersebut berlangsung pada 22-24 September 2024, di mana Indonesia di undang langsung oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dalam pertemuan ini, Menag Yaqut menyampaikan salam dari Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron.
"Presiden Macron menyambut salam dari Presiden Jokowi dengan gembira. Dia mengatakan, dirinya dengan Presiden Jokowi bersahabat baik. Presiden Macron juga menyampaikan optimismenya, Indonesia dan Prancis bisa saling menggali persamaan untuk berkontribusi pada perdamaian dunia," kata Yaqut dalam keterangannya.