c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

19 Juli 2025

14:38 WIB

Pakar Ungkap Cara Penularan Hantavirus

Hantavirus menular dari tikus ke manusia, umumnya melalui kontak dengan urin atau feses tikus

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Pakar Ungkap Cara Penularan Hantavirus</p>
<p>Pakar Ungkap Cara Penularan Hantavirus</p>

Ilustrasi - tikus. ANTARA FOTO/Liem Mahesa Putra


JAKARTA - Peneliti mikrobiologi sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Ni Luh Putu Ika Mayasar, memaparkan cara penularan hantavirus. Menurutnya, transmisi hantavirus dari tikus ke manusia umumnya terjadi secara tidak langsung. Kontak langsung melalui gigitan sangat jarang ditemukan.

“Penularan bisa melalui kontak dengan urin atau feses tikus yang terinfeksi yang mencemari permukaan area tempat tinggal atau makanan di rumah," ujar Ika dikutip dari laman resmi IPB University, Sabtu (19/7).

Dia menjelaskan, manusia bisa tanpa sadar menyentuh area yang terkontaminasi lalu menyentuh wajah, sehingga virus masuk melalui saluran pernapasan. Virus juga bisa terhirup ketika seseorang berada di lingkungan yang terkontaminasi.

Ika pun meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap keberadaan tikus di sekitar rumah. Langkah pencegahan yang paling penting dilakukan adalah menutup jalur masuk tikus, misalnya melalui lubang saluran air atau atap yang bocor. 

Selain itu, dia menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah. Jika ada area yang diduga menjadi tempat tikus membuang kotoran, bersihkan dengan mengenakan sarung tangan dan masker. Lalu, tutup rapat makanan dan peralatan makan agar tidak terpapar.

“Tikus bisa urinasi atau buang kotoran di mana saja dan itu bisa membahayakan bila mengkontaminasi area rumah, peralatan makan, atau makanan,” terang Ika.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan delapan kasus hantavirus tipe Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) per 19 Juni 2025. Delapan kasus itu ditemukan di empat provinsi, yaitu DI Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengatakan seluruh kasus itu sudah dinyatakan sembuh.

"Telah dilakukan penyelidikan epidemiologi dan pengendalian vektor oleh Kemenkes," ujar Aji seperti diberitakan Antara, Kamis (19/6).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar