25 Juni 2024
18:10 WIB
Pakar Sebut Pusat Data Nasional Tidak Bisa Dipulihkan
Chairman Lembaga Riset Siber dan Komunikasi CISSReC, Pratama Dahlian Persadha mengatakan, Pusat Data Nasional yang mengalami serangan siber Brain Cipher Ransomware tidak dapat dipulihkan
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Nofanolo Zagoto
Foto ilustrasi peretasan. Shutterstock/Sergey Nivens
JAKARTA - Pusat Data Nasional (PDN) mengalami gangguan berhari-hari imbas serangan siber Brain Cipher Ransomware. Chairman Lembaga Riset Siber dan Komunikasi CISSReC, Pratama Dahlian Persadha mengungkapkan, PDN yang diserang ini tidak bisa dipulihkan atau recovery.
Maka dari itu, ketika Kementerian Kominfo mengatakan, PDN mulai dipulihkan secara bertahap, menurut Pratama, itu bohong. Sebab datanya sudah rusak sekali.
“Sehingga yang bisa dilakukan adalah kita minta kepada kementerian/lembaga (K/L), pemerintahan daerah yang mereka diharapkan masih punya backup manual dan itu pelan-pelan dinaikkan lagi, di-live kan lagi. Walaupun data yang lengkapnya ada di PDN yang sudah rusak,” jelasnya, dalam Workshop Kepemimpinan dalam Era Transformasi Digital di gedung Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (25/6).
Mengenai sistem imigrasi yang sekarang sudah online kembali, Pratama menjelaskan, hal itu bukan karena PDN berhasil dipulihkan.
“Karena yang menyerang PDN ini adalah serangan virus, serangan malware yang sifatnya ransom. Dia merusak semua file yang ada di dalam server PDN ini. Ada puluhan ribu server di sana, baik virtual ataupun fisik di rusak semua isinya, sehingga tidak bisa dibuka, tidak bisa dibaca, tidak bisa dijalankan. Mati lumpuh total,” ungkapnya.
Pratama mengatakan, dampak dari serangan ke PDN luar biasa. Sebab, K/L dan pemda dipaksa menggunakan PDN sebagai tempat hosting data dan sistemnya.
Di sisi lain, menurutnya, PDN tidak dilengkapi dengan keamanan yang kuat. Akibatnya ratusan sistem informasi lumpuh.
“Layanan publik terganggu, imigrasi tidak bisa melayani, LKPP tidak bisa jalan sistemnya, pemberian label halal itu berhenti total tidak bisa dijalankan,” katanya.