25 Oktober 2024
19:11 WIB
Pakar Saran Imunisasi Polio Berulang
Imunisasi polio harus diulang untuk mempertahankan antibodi tubuh.
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi petugas memberi vaksin polio pada siswa SD. Antara Foto/Irwansyah Putra.
JAKARTA - Dokter sekaligus ahli gizi masyarakat, Tan Shot Yen menyarankan, imunisasi polio harus diulang untuk mempertahankan antibodi tubuh. Seiring berjalannya waktu antibodi seseorang akan menurun.
"Untuk bisa mempertahankan angkatan perang kita, maka kita harus mempunyai alutsista yang update," ujar Tan yang menganalogikan imunisasi dengan alutsista, dalam gelar wicara daring yang disiarkan saluran YouTube resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jumat (25/10).
Dia melanjutkan, dengan imunisasi polio ulang kekebalan tubuh yang tercipta bisa berkelanjutan dan jangka panjang. Hal ini mirip dengan vaksinasi covid-19 yang harus diulang dengan vaksinasi booster.
Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Kejadian Imunisasi Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Hinky Hindra Irawan Satari menambahkan, anak yang mendapat imunisasi polio lengkap masih bisa terkena polio. Pasalnya, daya lindung vaksin tidak mencapai 100%, melainkan hanya sekitar 90-95%.
Meski begitu, jika terkena polio, anak yang diimunisasi lengkap hanya akan mengalami gejala ringan. Proses penyembuhannya pun lebih cepat tanpa perlu perawatan di rumah sakit.
"Jadi, vaksin polio dilaksanakan terus jangan lupa air bersih kita beresin, limbah kita beresin, pendidikan hidup bersih sehat, cuci tangan pakai sabun," tambah Hinky.
Selain itu, dia menyampaikan baru-baru ini pemerintah melalui Kemenkes mengadakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Kegiatan ini diadakan karena pemerintah masih menemukan kejadian polio, terutama di daerah-daerah dengan cakupan imunisasi rendah.
Hinky menyebut imunisasi PIN Polio harus diikuti seluruh anak meskipun sebelumnya imunisasi polio mereka sudah lengkap. Ini berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
"Kita harus selalu punya kekebalan, dan semua orang, bukan yang enggak lengkap aja (imunisasinya)," tegas Hinky.