17 Juli 2025
11:04 WIB
Pakar Menjelaskan Ciri-ciri Beras Oplosan
Beras oplosan dapat dikenali masyarakat. Pakar IPB beri cara mudah untuk mengetahui agar jangan tertipu.
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
Kegiatan pengemasan beras. ANTARAFOTO/Galih Pradipta.
JAKARTA - Pakar Teknologi Industri Pertanian IPB University, Tajuddin Bantacut, mengungkapkan ciri-ciri beras oplosan yang bisa dikenali masyarakat. Hal ini terlihat dari warna beras yang tidak seragam, ukuran butiran beras yang berbeda, dan tekstur nasi yang lembek setelah dimasak.
“Jika menemukan nasi yang berbeda dari biasanya seperti warna, bau (aroma), tekstur, dan butiran maka dapat dicurigai sebagai beras yang telah dioplos," ujar Tajuddin dikutip dari laman resmi IPB University, Kamis (17/7).
Dia melanjutkan, pada beberapa kasus beras oplosan juga dicampur dengan benda asing seperti zat pewarna dan pengawet berbahaya. Kandungan ini bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Baca juga: Puan Minta Dugaan Beras Oplosan Diusut Tuntas
Tajuddin juga memaparkan, terdapat tiga jenis beras yang disebut sebagai oplosan di kalangan masyarakat. Pertama, beras yang dicampur dengan bahan lain seperti jagung. Beras jenis ini umum ditemukan di beberapa daerah.
Kedua, beras yang dicampur dengan beberapa jenis beras lainnya untuk memperbaiki tekstur dan rasa. Ketiga, beras yang dicampur bahan tidak lazim atau rusak, lalu dipoles ulang agar terlihat bagus padahal kualitasnya sudah berkurang.
Tajuddin pun mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dan waspada saat membeli beras. Beras yang terlihat tidak biasa, berwarna aneh, berbau, tanpa label, dan sumbernya tidak jelas perlu dihindari. Selain itu, beras harus dicuci sebelum dimasak dan perlu diperhatikan jika ada benda asing yang mengambang.
Sebelumnya, Satgas Pangan Polri mengaku sudah memeriksa 22 saksi terkait dugaan produsen beras yang melanggar mutu dan takaran beras. Hal itu sebagai tindak lanjut atas temuan 212 produsen beras nakal.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman berkata, pemerintah akan menindak tegas pelaku dalam kasus beras oplosan. Sebab, kasus ini merugikan konsumen dengan nilai kerugian sekitar Rp99 triliun per tahun.
"Ada 212 merek dan kami menyurati Kapolri. Kami juga sudah diskusi langsung dengan Jaksa Agung. Sekarang ada Satgas Pangan, kami sama-sama sekarang," ujar Andi di Kediri, Jawa Timur, Selasa (15/7), seperti diberitakan Antara.