c

Selamat

Rabu, 19 November 2025

NASIONAL

09 September 2024

13:09 WIB

Orang Tua Pantau Tontonan Anak Cegah Kecanduan Pornografi

Satu kasus rudapaksa oleh anak karena kecanduan pornografi yang menyebabkan korban meninggal.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Orang Tua Pantau Tontonan Anak Cegah Kecanduan Pornografi</p>
<p>Orang Tua Pantau Tontonan Anak Cegah Kecanduan Pornografi</p>

Ilustrasi konten dewasa. Shutterstock/dok.

JAKARTA - Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar, meminta orang tua untuk memperhatikan tontonan dan akses internet anak untuk mencegah mereka kecanduan pornografi. 

Menurut dia, kecanduan pornografi dapat menyebabkan perubahan perilaku pada anak-anak. Mulai dari meningkatnya agresi atau perilaku yang lebih menjauh dari lingkungan sosial yang sehat.

“Contoh kasus dampak kecanduan pornografi ini sudah ada, seperti kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh empat anak di bawah umur di Palembang, hal ini harus menjadi perhatian orang tua apa yang dilihat dan ditonton anak akan mempengaruhi perilaku mereka,” kata Nahar, Senin (9/9).

Nahar menjelaskan bahwa kecanduan pornografi dapat membuat anak mengalami masalah kesehatan mental. Mereka mungkin merasa tertekan karena perasaan bersalah atau malu, atau karena mengalami stres akibat konflik internal tentang apa yang mereka lihat.

Tidak hanya itu saja, kecanduan pornografi juga akan membuat anak-anak menganggap orang lain sebagai objek seksual. Hal ini dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain secara negatif.

“Hal ini pun bisa mempengaruhi kemampuan anak untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat, baik dalam konteks persahabatan maupun hubungan romantis di masa depan,” kata Nahar. 

Untuk itu, Nahar mendorong agar orang tua bisa lebih mengawasi apa yang dilihat dan diakses anak di internet. Jika melihat anak sudah mulai menunjukan perilaku menyimpang dan kecanduan pornografi, segera lakukan langkah-langkah penanganan yang tepat. 

Orang tua harus berdiskusi dengan cara yang tidak menghakimi. Tanyakan apa yang mereka rasakan dan berikan ruang bagi mereka untuk berbicara tentang pengalaman dan perasaan mereka. Orang tua juga harus bisa memberikan tentang dampak negatif dari pornografi dengan bahasa yang sesuai untuk usia mereka, tanpa menakut-nakuti.

Secara perlahan, berikan pendidikan seksual yang tepat dan berbasis usia. Jelaskan perbedaan antara pornografi dan seks yang sehat dalam hubungan intim, serta pentingnya persetujuan dan saling menghormati. Jangan lupa untuk memberikan contoh kasus sesuai usia mereka agar anak bisa lebih mencerna penjelasan tersebut. 

“Orang tua juga harus memasang filter konten di perangkat elektronik untuk membatasi akses ke situs pornografi,” saran Nahar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar