22 November 2022
09:58 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama operator seluler segera memulihkan infrastruktur telekomunikasi yang terdampak gempa Cianjur.
“Kominfo sudah memonitor kondisi layanan seluler dan meminta operator seluler untuk menyiapkan supply power (pasokan listrik) cadangan dengan mobile backup power (MBP) dan genset portable,” urai Pelaksana tugas Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Plt Dirjen PPI) Kemenkominfo, Ismail di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, pada Senin (21/11).
Sebelumnya, pada Senin (21/11) siang, gempa bumi melanda Cianjur dengan kekuatan Manginutudo 5,6. Gempa itu menimbulkan korban jiwa dan kerusakan sejumlah infrastruktur.
Ismail sampaikan, gempa dangkal yang terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13:21:10 WIB tersebut telah mengakibatkan dampak terhadap terputusnya pasokan listrik beberapa site atau titik menara Base Transceiver Station (BTS).
Pada pukul 18:30 WIB, Telkomsel telah melakukan langkah pemulihan untuk 118 site BTS yang mengalami gangguan pasokan listrik, Indosat tengah memulihkan 10 site BTS terdampak di Sukabumi dan 81 site BTS di Cianjur, XL Axiata berupaya memulihkan 63 site BTS terdampak, dan Smartfren tengah memulihkan 12 site BTS.
“Secara umum layanan jaringan telekomunikasi seluler masih cukup aman dengan pasokan listrik genset. Kami dan operator seluler berupaya untuk menjaga kapasitas dan kualitas layanan telekomunikasi terbaik kepada masyarakat,” tandas dia dikutip dari Infopublik.id.
Menurut Ismail, secara umum jaringan tulang punggung Telkom Indonesia (Transport DWDM dan Link Metro E) dalam kondisi aman.
Meskipun ada beberapa Sentra Telepon Otomat (STO) terdekat dari episentrum gempa bumi terdampak, namun Telkom dipastikan telah melakukan langkah mitigasi.
“Layanan di STO Cianjur, Cibeber, Sukanegara dan Sukaresmi, dilaporkan normal, pasokan listrik atau catuan PLN off dan sementara menggunakan genset,” ungkap Ismail.
Dia juga memastikan, Kemenkominfo dan operator telekomunikasi seluler terus melakukan monitoring kapasitas dan kualitas jaringan telekomunikasi di area terdampak gempa.
“Kemudian melakukan langkah pemulihan terhadap infrastruktur telekomunikasi yang mengalami kendala apabila diperlukan,” pungkas dia.